Mohon tunggu...
Rizqi Fathurrohman
Rizqi Fathurrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dan Bermain

Belajar dari melihat, mempelajari, dan mencoba. Diri yang memiliki motto hidup "Muda berkarya, tua berjaya, mati masuk surga". Mari berbagi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengemas Latihan Motorik Kasar Anak dalam Alat Permainan Edukatif

7 Oktober 2021   03:05 Diperbarui: 7 Oktober 2021   03:09 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Spikeball on Unsplash   

Jika pekerjaan orang dewasa adalah mencari nafkah, maka anak usia dini juga memiliki pekerjaan yaitu bermain. Bermain yang dilakukan oleh anak usia dini memiliki arti bekerja bagi orang dewasa. Bekerja yang dilakukan anak usia dini tidak sama dengan apa yang dilakukan orang dewasa. 

Walaupun bermain dilakukan dengan menyenangkan dan sukarela, namun bagi pandangan seorang pendidik, hal tersebut merupakan sebuah bentuk aktivitas yang penting bagi anak.

Pembelajaran yang dihadirkan secara menyenangkan dan efektif, mampu membantu anak dalam mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan anak. Guru akan memberikan tunjangan pembelajaran kepada anak usia dini dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan dan pertumbuhan anak. 

Aktivitas penunjang kegiatan yang diberikan kepada anak usia dini, didukung oleh alat pendidikan yang sesuai dengan usia anak. Alat pendukung pembelajaran itu disebut dengan Alat Permainan Edukatif.

Alat Permainan Edukatif memiliki peran sebagai media pembantu guru dalam mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak usia dini. Media pembelajaran untuk anak usia dini ini memiliki manfaat sebagai stimulasi terhadap aspek-aspek perkembangan anak. Aspek-aspek perkembangan anak usia dini tersebut meliputi; agama, moral. Sosial, kognitif, memori, fisik-motorik, dan seni.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) ini adalah kesesuaian umur terhadap tahap perkembangan dan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Aspek-aspek perkembangan anak usia dini yang telah disebutkan diatas menjadi poin-poin yang perlu diperhatikan dalam menggunakan APE dalam pembelajaran. 

Aspek perkembangan yang perlu diperhatikan adalah aspek fisik-motorik. Sifat anak usia dini yang memiliki sikap aktif, maka alat bermain harus disesuaikan denga pengembangan koordinasi dan gerakan otot kasar.

Fokus kita pada pembahasan kali ini adalah penggunaan alat permainan edukatif bagi perkembangan motorik kasar anak. Perkembangan motorik pada setiap anak memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya. 

Terdapat anak yang memiliki perkembangan motorik yang sangat baik yang dimiliki oleh sekelompok anak, namun terdapat pula sekelompok anak yang memiliki perkembangan motorik yang memiliki keterbatasan.

Motorik kasar sendiri dapat dijelaskan sebagai gerakan anak yang membutuhkan sebagian besar tubuhnya untuk melakukan gerakan yang melibatkan koordinasi otot-otot besar, seperti otot tangan, kaki, dan seluruh bagian tubuh anak. 

Perkembangan motorik kasar akan muncul lebih dulu daripada motorik halus. Hal tersebut karena penggunaan motorik halus seperti memegang benda-benda kecil, masih belum dapat dikontrol dengan baik oleh anak

Alat Permainan Anak (APE) yang menstimulasi perkembangan di bidang aspek fisik motorik kasar memberikan manfaat positif kepada anak. 

Bentuk kegiatan dari aktivitas motorik kasar berupa aktivitas melatih kekuatan, kelenturan, kelincahan, dan kesimbangan kaki. Lalu mengasah koordinasi antara anggota tubuh bagian tangan, kaki, dan mata.

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih kelincahan dan kelenturan pada anak usia dini adalah dengan melakukan kegiatan gerak mengikuti irama, bermain holahop, melompat-lompat, dll. Selanjutnya, kegiatan yang dapat melatih keseimbangan dengan menggunakan APE adalah dengan melakukan kegiatan bermain perosotan, jungkat-jungkit, papan titian, ayunan, dan lain-lain. 

Lalu, kegiatan fisik motorik yang memiliki permainan fisik dengan peraturan contohnya seperti; bermain bola, lempar bola, mengayunkan bola ke arah gawang.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan diatas, maka Alat Permainan Edukatif ini dikategorikan menjadi dua berdasarkan letak penempatannya. Pertama, APE yang berada diluar ruangan (Outdoor). Kedua APE yang letaknya berada di dalam ruangan (Indoor).

Kegiatan yang dikategorikan sebagai permainan outdoor memiliki kegiatan yang dapat dilakukan secara bebas. Maksudnya adalah permainan ini dapat dilakukan secara bebas oleh anak dalam memilih segala permainan yang ia inginkan tanpa dibantu/ dibimbing dalam proses bermainnya. 

Beberapa contoh kegiatan permaina yang dilakukan di dalam ruangan: bermain tepuk tangan, puzzle, bermain balok, bermain musik, bermain peran, dsb.

Kegiatan yang dikategorikan sebagai permainan indoor, memiliki kegiatan yang dilakukan di luar ruangan/ kelas, biasanya kegiatan bermain ini dilakukan di lapangan, taman bermain, tempat olahraga, maupun tempat-tempat yang dapat dijadikan lahan bermain. 

Kegiatan yang dapat dilakukan di luar ruangan/ kelas antara lain: permainan yang mencakup gerakan fisik (Lompat tali, bermain petak umpet, cing jongkok), bermain mencari benda, melakukan penjelajahan, permainan pasir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun