Tulisan ini dapat menjadi referensi bacaan bagi calon orang tua, atau mungkin bagi orang tua yang sudah memiliki anak. Seperti Fiersa Besari yang dulu bergelar "Om", dan sekarang sudah berganti gelar menjadi "Pak". Saya ucapkan selamat kepada Pak Fiersa Besari dan istri yang telah melahirkan anak bernama "Kinasih Menyusuri Bumi", Semoga Kinasih dapat hormat dan membanggakan orang tuanya kelak.
Tidak dipungkiri keadaan pembatasan sosial berskala mikro di Kota Bogor menjadikan orangtua saya, yang memiliki anak 5 tambah tidak memiliki waktu senggang bersama keluarga. Adik saya nomor empat dan lima merupakan seorang kakak beradik kembar yang berbeda iras dan kelamin, sekarang mereka duduk di kelas 2 SD, disalahsatu sekolah di dekat Stadion Pakansari.
Bapak bekerja berangkat sangat pagi, dan pulang larut malam. Ibu bekerja di luarkota jauh di Kota Pahlawan sana, hanya pulang berkunjung 1 minggu tiap bulannya. Hal yang patut di syukuri sekaligus challenge saya dalam menerapkan ilmu kuliah saya, yang bergerak di bidang pendidikan anak.
Deep Talk merupakan sebuah percakapan yang mendalam terhadap sebuah percakapan. Percakapan yang mendalam kepada anak, khususnya anak yang belum memasuki usia remaja, menjadi penting dalam mengembangkan akal anak. Selain itu, Deep Talk dapat memberikan sebuah kenyamanan bagi anak untuk berbagi pengalamannya selama satu hari itu, masalah yang ia hadapi, dan keinginan-keinginan yang ia capai.
Dalam pengkategorian Deep Talk sendiri, Deep Talk bisa dikategorikan berdasarkan topik pembahasannya, bisa pembicaraan itu mengandung topik yang ringan untuk dibicarakan maupun pembicaraan yang memiliki topik-topik memang pembicaraannya benar-benar deep (dalam).
Durasi yang membuat anak nyaman yaitu 15-20 menit bagi anak yang memiliki usia yang masih dini (TK). Atau 25-40 menit bagi anak yang sudah menginjak bangku SD. Hal tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan faktor-faktor lainnya.
Pembicaraan Deep Talk dapat mengandung pesan-pesan yang dapat diterima dengan baik oleh anak, berdialog Deep Talk memiliki ciri yaitu pembicaraannya langsung kepada inti persoalan. Pembicaraan yang diusung memiliki penjelasan yang realistis serta menggunakan yang mudah dipahami oleh anak. Penjelasan yang bertele-tele atau terlalu panjang, dapat membuat anak menjadi bosan.
Dalam setiap permulaan percakapan, orang tua dapat memberikan sentuhan kata-kata sanjungan sebagai bentuk kasih sayang kepada anak. Seperti "Anakku yang pintar..", "Anakku yang ganteng..", "Anakku yang saleh/ah..", dsb.
Selain Deep Talk, ada juga loh cara -- cara lain yang bisa mempengaruhi akal anak. Mau tau ga? Hehhe
Berdasarkan buku Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak, ada beberapa kegiatan yang bisa menjadi cara untuk mendidik anak sekaligus mempengaruhi akal anak. Berikut caranya:
- Menceritakan kisah --kisah
Kegiatan yang paling banyak disukai anak ini menjadi sebuah peranan penting dalam membangun pola pikir dan menarik perhatian anak. Kisah -- kisah yang nyata tentang para nabi, orang -- orang saleh, pahlawan, yang dapat memberikan bibit kepercayaan terhadap sesuatu yang baik serta memberikan contoh teladan yang patut dicontoh dalam berkomitmen dan rela berkorban.
- Tanya-Jawab