Mohon tunggu...
Rizqi Fathurrohman
Rizqi Fathurrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dan Bermain

Belajar dari melihat, mempelajari, dan mencoba. Diri yang memiliki motto hidup "Muda berkarya, tua berjaya, mati masuk surga". Mari berbagi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Keseruan di Pantai Balekambang Bersama Paguyuban Pasundan

20 Oktober 2019   10:46 Diperbarui: 20 Oktober 2019   10:44 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

(13/10/19) Balekambang merupakan salahsatu pantai di daerah malang yang sedang naik daun. pantai ini memiliki panorama yang memanjakan mata sekaligus membuat pengunjung yang datang kesana takjub akan Ciptaan-Nya. 

Pantai ini tidak terlalu jauh lokasinya dari pusat kota, hanya perlu menempuh jarak sekitar 66 km untuk dapat menikmati keindahan alam di daerah pesisir. 

Waktu tempuhnya juga tidak terlalu lama, hanya perlu sekitar 2 jam menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai di lokasi. Dan harga tiket masuknya juga sangat murah, hanya dengan 10 - 15 ribu perorangnya, kami sudah bisa masuk ke kawasan balekambang

Perjalanan kami dimulai pada pukul 06.15 yang titik kumpulnya di depan Klinik UMMI UIN Malang. Rekan - rekan kami merupakan organisasi daerah yang bernama KAMAPA Jawa Barat, yaitu Kumpulan Pelajar dan Mahasiswa Jawa Barat. 

Lalu kami berangkat memakai kendaraan melalui daring untuk menuju basecamp keluarga pasundan yang letaknya tidak jauh dari Lapangan Rampal Kota Malang. 

Kami datang dengan perasaan suka cita karena dapat bertemu para sesepuh dan rekan - rekan lain dari universitas yang ada dimalang, dan juga kami senang karena semua biaya telah di tanggung oleh para sesepuh hehehe, jadi kami hanya tinggal bawa badan saja.

Berkumpulnya kami di basecamp pasundan sekitar pukul 06.40. Selagi kami menunggu rekan - rekan dan sesepuh yang masih dalam perjalanan, Kang Hamid selaku koordinator lapangan sudah siap dengan pena dan kertas untuk mengabsen warga jawa barat yang siap berangkat ke Balekambang. 

Di sela - sela pembicaraan beliau tentang teknis dan apa - apa saja yang perlu di perhatikan di sana, beliau juga memberikan masukan kepada kami, KAMAPA, untuk senantiasa berkunjung ke basecamp, untuk sekadar main saja ataupun untuk latihan kesenian, karena di dalam basecamp terdapat alat - alat musik tradisional yang kapan saja bisa dipakai untuk latihan. beliau juga mengatakan bahwa, "Kalau misalnya besok - besok ada kegiatan kan, jadi kita ga perlu nyewa orang untuk tampil".

Setelah semua lengkap dan siap berangkat, Kang Hamid mengecek ulang peserta dan sekaligus memimpin doa untuk minta kelancaran dan keselamatan. Kami berangkat menuju lokasi menggunakan truk TNI yang kira - kira muat untuk di naiki 30 orang. 

Masing - masing keluarga dari keluarga Pasundan sudah siap untuk naik ke truknya masing - masing. Dan awal perjalanan, kami memiliki pembicaraan yang seru, dan sesekali membuat gelak tawa, akan tetapi seiring waktu, kami pun lelah dan satu per satu mulai mata terpejam. 

Jalan mulus kita tempuh selama kurang lebih 1,5 jam, dan jalan yang bergelombang membuat kami siisi truk bangun dari tidurnya dan menikmati guncangan dari mobil truk yang sedang berjalan.

Setelah 2 jam perjalanan kami tempuh, akhirnya kami sampai di tempat tujuan. pasir putih dan desisan ombak sudah terasa oleh kami. Intruksi dari ketua korlap bahwa kita tidak boleh untuk ke pantai terlebih dahulu, karena akan ada acara paguyuban dahulu. 

Acara dimulai dengan pembukaan ketua paguyuban Pasundan Wilayah Jawa Timur, lalu di lanjutkan dengan sambutan - sambutan oleh para sesepuh dan pihak Kodim V Brawijaya sebagai fasilitator kendaraan, yang juga merupakan orang Jawa Barat yang bertugas di Malang.

Acara puncaknya adalah perlombaan. Perlombaan ini diikuti oleh perwakilan dari masing - masing keluarga, mulai dari keluarga tingkat mahasiswa, masyarakat umum, bahkan sampai tingkat pengurus dan sesepuh. 

Perlombaan ini sangat seru karena dikemas sederhana dan mungkin karena berasal dari tanah kelahiran yang sama, yaitu Pasundan, jadi kami tidak perlu lalu untuk melakukan adaptasi terlebih dahulu, kami langsung membaur tanpa ada penghalang kekerabatan. 

Hal paling berkesan bagi penulis adalah ketika perlombaan estafet tepung, karena selain mengasah kekompakan, lomba ini juga membuat baju dari peserta menjadi putih karena terkena tepung.  

Selain itu perlombaan makan kerupuk, lomba ini terlihat mudah, akan tetapi ketika di coba, lomba ini sangat sulit, karena banyak pengganggu di ujung tali. kegiatan paguyuban dilaksanakan sampai waktu solat zuhur, setelah itu kami dibebaskan untuk melakukan kegiatan bebas sampai pukul 2 siang.

Di pantai yang beralaskan pasir putih yang membentang dari ujung pantai, kami melakukan foto - foto untuk mengabadikan momen indah di pantai. lalu sebagian dari Akang - akang berendam di bibir pantai sembari menikmati keindahan laut lepas. 

Dan peremp melakukan foto - foto untuk mengisi feeds di Instagram. Sebelum kami berkumpul bersama para sesepuh, kami foto bersama terlebih dahulu, dan kami membuat video dengan aba - aba "Kamapa Jawa barat" dan dibalas dengan "Tatali Marga Mawa Bagja". 

Akhirnya setelah pukul 2 tiba, kita berkumpul bersama sesepuh dan yang lainnya untuk bersiap - siap menuju basecamp dan pulang ke rumah masing - masing. 

Lalu seperti biasa, Kang Hamid memimpin doa kembali untuk perjalanan pulang. dan kamipun pulang ke basecamp menggunakan kembali truk TNI yang awal kami pakai untuk berangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun