Mohon tunggu...
Rizqi Arie Harnoko
Rizqi Arie Harnoko Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Media and sports enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

SCTV dan Indosiar (Kembali) Diacak Permanen di Satelit Telkom 4

20 Agustus 2024   20:57 Diperbarui: 20 Agustus 2024   21:01 16925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pecinta sinetron dan FTV yang tinggal di wilayah pelosok dan masuk kategori blank spot (tidak bisa menangkap siaran TV digital menggunakan antena UHF) kini harus menerima kenyataan "pahit".

Sejak Senin, 19 Agustus 2024 kemarin, Emtek Group resmi memberlakukan pengacakan permanen (full encrypted) untuk stasiun televisi free to air miliknya yakni SCTV dan Indosiar pada transmisi melalui satelit Telkom 4 dengan transponder 4005 H 9100.

Bahkan kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk SCTV dan Indosiar saja, melainkan pula dua saudara mudanya yakni MOJI dan Mentari TV.

Bukan Perkara Baru

Kebijakan untuk mengacak saluran televisi free to air melalui transmisi satelit di Indonesia bukanlah hal yang baru-baru ini terjadi.

Pada Juli 2019 lalu, MNC Group memulai penerapan ini dengan mengacak saluran RCTI, MNCTV, dan GTV yang ketika itu masih menggunakan satelit Palapa D untuk keperluan distribusi ke stasiun transmisi di luar Jakarta.

Sementara iNews dikecualikan dari kebijakan ini dengan alasan pemerataan informasi, dan hanya memberlakukan pengacakan pada tayangan olahraga atau program tertentu di mana stasiun televisi tersebut hanya memiliki hak siar untuk platform free to air atau terestrial.

Saat kebijakan ini pertama kali diterapkan, pengguna parabola masih tetap bisa menikmati siaran televisi tersebut secara gratis menggunakan receiver yang memiliki hak untuk menayangkan saluran milik MNC Group antara lain MNC Vision, K-Vision, Nex Parabola, dan Transvision.

Namun ketika memasuki tahun 2022, pengguna receiver dari penyedia layanan TV berbayar tersebut diharuskan untuk membayar minimal Rp9.900 per bulan agar tetap bisa menikmati tayangan menarik di layar kaca RCTI, MNCTV, dan GTV (serta iNews untuk pengguna dish Ku Band).

Lalu di pertengahan tahun 2023, TRANSMEDIA menerapkan kebijakan untuk menarik biaya berlangganan bagi pengguna Transvision maupun pay TV lainnya di jalur Ku Band jika ingin menyaksikan saluran Trans TV dan Trans7 meski keduanya masih bisa diakses secara gratis melalui frekuensi C Band di satelit Telkom 4.

Akan Berbayar pada Waktunya

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor mulai dari meningkatnya biaya akuisisi maupun produksi konten, biaya sewa transponder, hingga perubahan perilaku konsumen yang perlahan mulai beralih ke layanan streaming (termasuk penyedia OTT yang dimiliki grup media pemilik televisi free to air maupun berbayar), provider pun harus memutar otak demi menjaga pemasukan bahkan mampu meningkatkan keuntungan finansial.

Hal ini turut dirasakan oleh Emtek Group yang merasa perlu untuk tetap mempertahankan konten berkualitas yang selama ini mereka tayangkan (khususnya olahraga) agar pemirsa tidak berpaling ke lain hati, bahkan sekalipun harus dibayar dengan harga yang sangat tidak masuk akal.

Berkaca dari kenyataan tersebut, Nex Parabola tidak bisa selamanya memberikan akses gratis terhadap saluran TV nasional yang disiarkannya kepada pelanggan termasuk afiliasinya yakni SCTV dan Indosiar sebagai station yang terbilang banyak digandrungi oleh berbagai lapisan masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga.

Sebagai konsekuensi logisnya, Emtek lantas mengacak transmisi saluran SCTV, Indosiar, MOJI, dan Mentari TV melalui satelit Telkom 4 pada transponder 4005 H 9100 secara permanen mulai pekan ini setelah sempat dibuka aksesnya pada Oktober 2023 lalu (kecuali pada saat tayangan olahraga berlangsung).

Kebijakan ini juga bukan yang pertama kali diterapkan, mengingat Emtek juga pernah menerapkan pengacakan pada transponder untuk siaran berformat high definition (HD) pada tahun 2021 hingga kuartal ketiga 2023 bersamaan dengan dimulainya proses migrasi siaran TV analog ke TV digital.

Yang membedakan pada saat itu adalah Emtek masih memberlakukan open access terhadap saluran SCTV, Indosiar, dan MOJI dengan format standard definition (SD) di satelit Telkom 4.

Bersamaan dengan diberlakukannya kebijakan ini, Nex Parabola menaikkan harga paket berlangganan terendahnya (BASIC dan KIDS secara terpisah) menjadi Rp19.900 (dibulatkan menjadi Rp20.000) per bulan untuk membuka akses siaran dua belas televisi nasional yang tidak hanya mencakup Emtek Group namun juga MNC Group, TRANSMEDIA, serta VIVA Group (ANTV dan tvOne).

Di samping itu, kebijakan mengacak siaran secara permanen juga dapat meminimalisir risiko pembajakan (piracy) terkait penayangan saluran SCTV dan Indosiar (juga MOJI dan Mentari TV) melalui perantara oknum local cable operator (LCO) yang umumnya beroperasi di daerah second tier ke bawah.

Provider Kompetitor Ikut Terdampak

Imbasnya, kebijakan ini juga harus diikuti oleh pay TV kompetitornya demi menjaga iklim persaingan yang adil.

K-Vision yang dimiliki MNC Group misalnya, mereka pada akhirnya harus menggabungkan paket CLING dan JOSS sehingga pelanggan harus membayar minimal Rp19.900 per bulan untuk menyaksikan seluruh stasiun TV nasional secara lengkap.

Sementara Transvision sampai saat ini masih mempertahankan harga terendah lama yakni Rp9.900 per bulan (Nusa Gold) untuk membuka akses seluruh siaran TV nasional lantaran masih ada promo spesial yang masih diberlakukan hingga akhir Agustus 2024 ini.

Menurut rumor yang beredar dari sejumlah juragan voucher parabola, tak lama lagi Transvision akan memberlakukan kebijakan serupa bahkan diikuti dengan pengacakan permanen siaran Trans TV dan Trans7 melalui satelit Telkom 4 sekalipun pay TV di bawah naungan TRANSMEDIA itu tak lagi mengudara di frekuensi C Band.

Solusi Alternatif

Jika Anda hanya menggunakan antena parabola sebagai satu-satunya solusi untuk menangkap siaran TV nasional, mau tidak mau Anda harus membeli receiver Nex Parabola, K-Vision, atau Transvision dan bersiap merogoh kocek Rp19.900 per bulan atau sekira Rp199.900 per tahun (pembayaran di muka) apabila tak ingin kehilangan tayangan favorit di SCTV dan Indosiar.

Namun apabila Anda tinggal di wilayah yang sudah bisa menangkap siaran tersebut melalui frekuensi terestrial, Anda hanya perlu menggunakan antena biasa (UHF) dan menyambungkannya ke pesawat TV digital atau set top box (STB) DVB-T2.

Bahkan dengan menggunakan antena TV digital pula, tayangan olahraga di SCTV dan Indosiar serta MOJI tidak akan diacak tanpa harus merogoh kocek tambahan.

Selain itu, siaran SCTV dan Indosiar (juga MOJI dan Mentari TV) masih bisa disaksikan pula melalui live streaming di Vidio dengan pengecualian untuk tayangan olahraga yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan paket Platinum atau Diamond.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun