JOBSEEKER DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Jobseeker, menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016, adalah angkatan kerja yang sedang menganggur dan mencari pekerjaan atau ingin pindah pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Job Specification atau spesifikasi pekerjaan melibatkan syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh calon pelamar agar dapat menduduki suatu jabatan. Ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan jabatan tersebut dengan baik dan kompeten.
Pertanyaan mendasar adalah: apakah jobseeker seharusnya fokus pada peningkatan keterampilan mereka agar sesuai dengan tuntutan pasar, ataukah pengusaha yang seharusnya menyesuaikan persyaratan agar lebih dapat diakses oleh jobseeker? Proses penyerapan tenaga kerja yang efektif seakan menjadi teka-teki yang memerlukan solusi holistik.
STRATEGI REKRUTMEN YANG BERPIHAK PADA KEDUANYA
Menciptakan keseimbangan antara tuntutan pasar kerja dan kesiapan calon karyawan adalah tantangan utama. Pengembangan strategi rekrutmen yang tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga memberikan peluang bagi jobseeker untuk berkembang menjadi salah satu kunci kesuksesan.
Harus ada evaluasi seberapa efektif strategi rekrutmen dalam menciptakan keseimbangan antara tuntutan pasar kerja dan kesiapan calon karyawan serta bagaimana perusahaan dapat menarik bakat terbaik sambil memberikan peluang sukses bagi jobseeker dalam mencapai karir yang diinginkan.
Dengan menyederhanakan persyaratan perusahaan dan meningkatkan keterampilan jobseeker, diharapkan akan tercipta keseimbangan yang lebih baik dalam dunia kerja.
Perusahaan dihimbau untuk lebih efisien dalam menentukan persyaratan, sementara jobseeker perlu meningkatkan keterampilan mereka sesuai dengan tuntutan pasar. Pertanyaannya kini adalah, apakah yang perlu diperbaiki: pengusaha atau jobseeker? Ataukah keduanya?
PERMASALAHAN
Penyederhanaan spesifikasi pekerjaan bisa menyebabkan risiko penurunan standar kualifikasi, memengaruhi produktivitas perusahaan. Ketidaksesuaian antara persyaratan pekerjaan dan keterampilan pencari kerja dapat terjadi karena perubahan tuntutan industri, perbedaan antara pendidikan formal dan kualifikasi pekerjaan, serta fokus yang terlalu teknis dalam job description yang mengabaikan "soft skills." Menyeimbangkan job specification dengan keterampilan pencari kerja, mengakui keterampilan interpersonal, dan mempertimbangkan variasi keterampilan dalam job specification dapat membantu menciptakan kesesuaian yang lebih baik di pasar kerja.