Kesuksesan DKI Jakarta dalam meraih penghargaan ketahanan pangan membuktikan peningkatan yang signifikan dalam upaya meningkatkan diversifikasi dan keamanan pangan. Namun, kesuksesan ini tidak luput dari tantangan besar, terutama dalam hal tingginya ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah dan minimnya partisipasi masyarakat dalam urban farming. Meskipun urban farming memberikan hasil yang baik dengan meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura, akan tetapi belum banyak rumah tangga di DKI Jakarta yang menjalankan usaha ini, apalagi jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa. Hal tersebut mengindikasikan penerapan urban farming perlu dioptimalkan dengan pendekatan yang lebih efektif dan efisien, seperti mempermudah akses program pemerintah, memperluas edukasi, dan mendorong masyarakat dalam berpartisipasi secara aktif dan lebih luas demi menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Provinsi DKI Jakarta.
*Mahasiswa Politeknik Statistika STIS
Hendrikus Moya, Ni Ketut Pebriantini, Rizqe Putri Rosalia
Sumber:
Badan Pangan Nasional. (2023). Indeks Ketahanan Pangan Tahun 2022.
Badan Pangan Nasional. (2024). Indeks Ketahanan Pangan Tahun 2023.
Badan Pusat Statistik. (2023). Jumlah Penduduk menurut Provinsi (Ribu Jiwa), 2023-2024. https://sumsel.bps.go.id/id/statistics-table/2/NTczIzI=/jumlah-penduduk-menurut-provinsi.html, diakses 14 Januari 2025
Badan Pusat Statistik. (2024). Jumlah Rumah Tangga dan Usaha Pertanian Perorangan Urban Farming, Indonesia, Tahun 2023. https://sensus.bps.go.id/topik/tabular/st2023/221/0/0 ,diakses 14 Januari 2025.
Kementrian Pertanian. (2018). Buku Ajar Pertanian Perkotaan.
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2024). Laporan Utama Ketahanan Pangan Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H