Mohon tunggu...
Rizma Hernita Arfiani
Rizma Hernita Arfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa prodi PGSD dari Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Profesional: Sebuah Refleksi Diri Menuju Jalan Pengabdian

27 Maret 2024   09:49 Diperbarui: 27 Maret 2024   09:52 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang guru profesional adalah perjalanan yang membutuhkan refleksi diri yang mendalam. Refleksi diri merupakan sebuah proses penting yang akan membawa seorang guru ke arah pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam membentuk masa depan generasi bangsa Indonesia. Refleksi diri memungkinkan guru untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurang guru serta menemukan area di mana guru perlu berkembang. Ini termasuk mengakui keterampilan mengajar, memahami materi pelajaran, dan dapat berinteraksi dengan peserta didik dengan baik. Dengan mempelajari elemen-elemen ini, guru dapat memperkuat keahliannya dan meningkatkan kualitas saat pembelajaran berlangsung. Namun, refleksi diri tidak hanya tentang menilai kemampuan akademik seorang guru. Seorang guru juga harus mempertimbangkan apa yang mendorong mereka untuk bekerja. Apakah mereka benar-benar berkomitmen untuk kepentingan peserta didik? Dalam setiap tindakan mereka, apakah mereka menerapkan moralitas dan etika yang tinggi? Pertanyaan seperti ini membantu guru memperkuat komitmen mereka terhadap pengabdian dan memastikan bahwa mereka selalu bertindak jujur dan berdedikasi. Seorang guru dapat menemukan makna sejati dalam pekerjaannya jika mereka menggabungkan refleksi diri dengan komitmen yang tulus terhadap pengabdian. Mereka menjadi lebih dari sekadar pendidik; mereka menjadi mentor, dan panutan bagi generasi bangsa Indonesia. Guru profesional mengabdikan diri sepenuhnya untuk kepentingan peserta didik.

Guru profesional memiliki kepribadian yang kuat, integritas, dan dedikasi tinggi terhadap pengabdian. Mereka mengabdikan hidup mereka untuk membantu siswa mencapai potensi terbesar mereka melalui inspirasi, bimbingan, dan dukungan. Meskipun menjadi guru profesional membutuhkan banyak kompetensi, seperti penguasaan materi, strategi pengajaran, wawasan kependidikan, dan pemahaman terhadap penelitian pendidikan, namun menjadi guru bukanlah sebuah profesi yang mudah. Guru tidak hanya bertugas untuk mengajar, tetapi juga mendidik siswa agar memiliki moralitas dan kepribadian yang baik. Tidak semua guru yang memiliki keahlian mengajar mampu mendidik siswa dengan baik, karena mendidik memerlukan kemampuan untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Melihat tantangan yang ada dalam profesi ini, serta belum meratanya kesejahteraan guru di Indonesia, membuat seseorang yang akan menjadi guru harus mempertanyakan apakah mereka dapat menjadi guru yang baik dan profesional. Ini menunjukkan bahwa menjadi guru adalah panggilan jiwa dan pengabdian, yang melibatkan komitmen yang tinggi serta kesadaran akan tanggung jawab terhadap pendidikan dan masa depan generasi bangsa. Dengan adanya uraian yang sudah dijabarkan, lagi-lagi saya mempertanyakan apakah nantinya saya mampu menjadi guru yang baik dengan berbagai tuntutan dan tantangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun