Mohon tunggu...
Rizma Putri N
Rizma Putri N Mohon Tunggu... Guru - Belajar

mahasiswi Tadris Matematika UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen| Kereta Api Pertamaku

14 Juli 2018   08:23 Diperbarui: 14 Juli 2018   08:35 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ini, 14 C" ucapnya

Bangku tempat duduknya untuk 3 orang dan saling berhadapan dengan 3 orang lainnya. Aku duduk di tengah, sebelah kanan ku ibu-ibu sedang tidur sambil memangku bawaannya, disebelah kiri ku ada bapak-bapak yang juga baru naik bersamaku tapi mungkin karena kelelahan bapak itu langsung tidur juga. Di bangku depanku ada cowok yang sedang asyik memainkan smartphone miliknya, di samping kanannya juga ada ibu-ibu yang sedang tertidur dan di samping kirinya ada cewek yang mendengarkan musik sambil memjamkan mata.

06.00 WIB kereta berangkat, aku tidak mau melewatkan pemandangan pertamaku didalam kereta. Disepanjang perjalanan aku hanya melihat ke luar jendela, tidak ada yang mengajakku berbicara. Tanaman padi membentang luas, pepohonan, rumah warga, aku tidak melihat mobil dan kendaraan lainnya. Sepanjang perjalanan didominasi oleh sawah yang luas. Pikiran buruk itu kembali, bayangan kecelakaan kereta api mulai bermunculan lagi tapi kali ini aku tidak menghiraukan pikiran-pikiran buruk itu. Rasanya kereta tidak melaju cepat seperti yang kulihat biasanya, "apa mungkin memang laju kereta seperti ini ya?" tanyaku dalam hati.

Kereta  berhenti di 3 stasiun, pemberhentian pertama adalah stasiun Lawang. Penumpang segera naik dan tidak lama kereta kembali melaju, mungkin hanya berhenti sekitar 5 menit untuk menaikkan dan menurunkan penumpangnya. Pemberhentian selanjutnya di stasiun Singosari dan kemudian berhenti di stasiun Blimbing. Tidak lama kereta sampai di tujuanku "Stasiun Kota Malang" . "Sudah sampai rupanya" aku segera berdiri dan keluar dari gerbong kereta itu.

Segeraku lihat jam di HP, 07.00 WIB masih pagi. Ternyata perjalanan ditempuh jauh lebih cepat dari pada baik mobil pribadi atau transportasi umum, wajar saja biasanya jarak tempuh dari rumah menuju malang adalah 2 jam namun sekarang hanya 1 jam.

Aku segera keluar dari stasiun, dan ku lihat kereta pertamaku sudah melaju menyusuri rel yang tiada ujungnya. Mungkin kereta akan menjadi transportasi favoritku setelah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun