Mohon tunggu...
Rizky Dwi Cahyani
Rizky Dwi Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Reading and travelling, astrophile

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Struktur Epistemologi Islam: Penerapan Paradigma Integrasi Islam dalam Ilmu Manajemen dalam Konteks Sosial Humaniora

10 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 11 Juni 2024   07:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penerapan manajemen  (Foto oleh Pixabay)

Prinsip musyawarah ini berkaitan dengan ayat Al-Qur’an di surat Asy-Syura (38). Gambaran umum dari prinsip ini yaitu dalam musyawarah, hal ini berarti mengambil keputusan melalui proses musyawarah dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait. Hal ini memastikan bahwa semua pandangan dan perspektif dapat dipertimbangkan, dan hasil keputusan akhirnya nanti merupakan yang paling baik untuk kebaikan bersama. Selain itu juga mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua anggota organisasi atau kelompok dalam pengambilan keputusan. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas keputusan tetapi juga membangun rasa dan tanggung jawab bersama.

C. Epistemologi Irfani

Epistemologi Irfani berarti berdasar pada pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Dalam konteks ilmu manajemen berarti berkaitan dengan manfaat dan nilai-nilai dari penerapan ajaran Islam. Hal ini bertujuan untuk mencapai hasil yang baik. Adapun nilai dan manfaat penerapannya yaitu:

  • Keberlanjutan dan dampak sosial: Nilai manajemen terkait tanggung jawab sosial bermaksud menekankan pentingnya tanggung jawab sosial dan keberlanjutan, mendorong kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan, serta dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan dan tindakan, pendekatan ini membantu menciptakan nilai yang berkelanjutan.
  • Integritas dan etika: Epistemologi irfani menekankan pentingnya etika dan integritas terhadap semua keputusan dan tindakan. Hal ini juga dengan menekankan kejujuran dan transparansi, epistemologi ini membangun kepercayaan antara manajemen dan anggota, serta antara organisasi dan individu yang berkepentingan eksternal.
  • Pengambilan keputusan yang lebih bijaksana serta peningkatan kualitas kepemimpinan: Dalam pengambilan keputusan yang lebih bijaksana serta melihat hubungan antara berbagai faktor dalam situasi yang dihadapi bisa membantu memahami dampak jangka panjang dari keputusan yang diambil. Sedangkan dalam peningkatan kualitas kepemimpinan, pemimpin yang menerapkan epistemologi irfani memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kemampuan dan kebutuhan orang-orang yang mereka pimpin. Mereka tahu bahwa tidak semua orang dapat melakukan semua tugas dengan sama baiknya, jadi mereka memberikan tugas sesuai kemampuan, serta pemimpin yang berfokus pada nilai-nilai spiritual dapat menginspirasi dan memotivasi orang lain yang mana hal itu dapat membantu mereka menemukan makna dan tujuan dalam pekerjaan mereka.

Paradigma Integrasi ini ada/muncul untuk membahas tentang pemisahan antara ilmu agama dan ilmu umum, seperti yang dibahas oleh Amin Abdullah dalam kaitannya dengan Integrasi-Interkoneksi. Dengan mengintegrasikan perspektif Islam dengan ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang dibahas dalam tulisan ini, pendekatan ini bertujuan untuk menghilangkan dikotomi ilmu sehingga menghubungkan berbagai aspek dan disiplin ilmu dalam studi sosial dan memberikan solusi yang lebih tepat dan berkelanjutan terhadap isu-isu sosial yang ada.

         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun