1. penilai
dalam mengukur kemampuan seseorang diadakan penilaian secara terus menerus, merumuskan kinerja karyawan secara objektif hingga mampu memberikan umpan balik bagi karyawanÂ
2. keterkaitan
dalam mengukur keakuratan penilaian kerja harus mampu membedakan mana karyawan yang berprestasi maupun karyawan yang belum memiliki prestasi, serta sistem harus dapat digunakan untuk tujuan administrasi karyawan.
3. keterandalan
harus mampu menggunakan alat ukur dan konsisten alat ayang di ukur
4. kepraktisan
harus  mampu mengukur alat penilaian kerja terhadap karyawan dengan mudah dan dapat dimengerti oleh para manajer penilai dan juga bawahan-nyaÂ
5. dapat diterima
seorang manajer dalam mengukur kemampuan karyawan-nya dalam melakukan penilaian sesuai dengan kemampuan tugas dan bertanggung jawab kepada bawahan-nya. manajer atau penilai dapat mengkomunikasikan dan mendefinisikan dengan jelas bagaimana unsur unsur standar penilaian yang harus dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H