Kepemimpinan adalah sebuah topik yang sangat seru sekaligus penting untuk dikaji, diteliti, dan amati yang sebagaimana fenomena yang paling sedikit untuk orang-orang yang tidak dipahami. Jika kita membahas kepemimpinan jika dilihat dari bahasa inggris yaitu dengan istilah Leadership yaitu yang berasal dari kata Leader yang berarti pemimpin atau Lead yang berarti memimpin.
Dalam kepemimpinan adalah sebuah proses yang bagaimana mampu mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain. Disini memimpin bukan hanya mampu dalam mempengaruhi kelompok, bahkan individu kita sendiri butuh juga adanya kepemimpinan oleh diri sendiri. Dalam proses mempengaruhi itu dapat berlangsung walaupun tidak ada ikatan-ikatan dalam suatu organisasi, pada sejatinya kepemimpinan lebih mengutamakan fungsi bukan sekedar struktur.
Kepemimpinan dan manajemen sudah menjadi topik pembicaraan sejak 2000 tahun lalu, tepatnya mulai sejak sejarah peradaban pertama manusia yaitu, nabi Adam alaihissalam yang telah diturunkan ke bumi sudah dibutuhkan kepemimpinan agar dapat mengatur hubungan manusia. Selain sebagai manusia pertama dan sebagai nabi, nabi Adam Alaihissalam juga mendapatkan amanah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menjadi khalifah di bumi untuk mengatur ekosistem alam semesta dengan baik.
Kepemimpinan merupakan sebuah ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, karena prinsip dan rumusan sebuah kepemimpinan ialah dapat diharapkan mendatangkan kemanfaatan bagi kesejahteraan manusia di dunia ini. Banyak sekali pengertian kepemimpinan/leadership yang dikemukakan oleh para pakar dan peneliti dengan sudut pandang masing-masing serta memiliki definisi yang berbeda-beda dengan tetap menunjukan adanya beberapa kesamaan, seperti yang dikemukakan oleh Pradjudi Atmosodirdjo(1961) kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian yang mendatangkan keinginan kelompok untuk mencontoh-nya dan mengikuti-nya, lalu memancarkan sebuah kewibawaan yang dapat membuat satu kelompok seseorang untuk mau melakukan apa yang dikehendaki-nya. Lalu, definisi lain seperti yang dikutip oleh Sudarmawan Danim dan Suparno (2009) kepemimpinan ialah kemampuan yang dapat mempengaruhi kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Kualitas seorang pemimpin akan menjadi faktor penentu sukses atau gagal-nya sebuah organisasi dan usaha tersebut. Bukan hanya di dunia organisasi saja, tapi bisa di dunia bisnis, kesehatan, pendidikan, perusahaan, agama, sosial, politik, pemerintah negara dan lain-lain. Pemimpin yang sukses harus mampu mengelolah organisasi hingga mampu mempengaruhi organisasi tersebut secara konstruktif sehingga mampu memberi jalan keluar yang benar dengan bekerja sama serta mampu mempengaruhi anggota organisasi dalam memompa semangat kerja kelompok.
Nilai-nilai dalam pendidikan kepemimpinan  di pondok modern Darussalam Gontor
Maksud nilai pendidikan kepemimpinan disini ialah pandangan dari dari KH. Imam Zarkasyi (1996) ialah adanya sebuah kegiatan kelompok serta organisasi tersebut, hampir seluruh santri yang ada di pondok modern Darussalam Gontor pernah merasakan menjadi pemimpin baik di asrama, kamar, kelas, klub olahraga, klub pramuka, klub keterampilan, bahasa, dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan demikian mereka juga memiliki peluang dan kesempatan untuk unjuk diri mereka dalam memimpin. Besar dan kecil-nya sebuah organisasi santri tersebut, tergantung bagaimana kemampuan cara memimpin-nya. Semakin besar kemampuan kepemimpinan-nya semakin besar pula organisasi-nya yang memiliki nilai jiwa keikhlasan, selalu mengambil inisiatif, menjalin net working, bekerja keras, dipercaya, memiliki integritas tinggi, rela berkorban, jujur, terbuka, berani mengambil resiko, dan bersungguh-sungguh.
Selain itu, santri Gontor dalam menambah bekal kepemimpinan disediakan ekstrakurikuler wajib dan tidak wajib. Contoh ekstra yang wajib diikuti santri adalah : latihan pidato 3 bahasa yang dilaksanakan pada Kamis siang dan Ahad malam, latihan pramuka pada hari kamis setelah sholat Dzuhur, dan olah raga lari pagi pada setiap selasa dan jumat pagi. Untuk ekstra yang tidak wajib seperti, club-club olahraga, kesenian, keterampilan, seni bela diri, kursus bahasa, Dll.
Organisasi pelajar pondok modern (OPPM)
Organisasi pelajar pondok modern atau disingkat OPPM adalah sebagai sarana pendidikan kepemimpinan yang terus bergerak menjadi penggerak dan pengelolah berbagai macam kegiatan dan aktivitas harian santri pondok modern Darussalam Gontor. Adapun motto oragnisasi yang ada di Gontor ialah " mau memimpin dan siap dipimpin", OPPM atau disebut organisasi pelajar pondok modern ini adalah wadah bagi santri untuk mencetak kader pemimpin umat di masa depan yang berkompeten dalam mengatur organisasi.Â
Dalam buku AD & ART Organisasi Pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor ini berdiri pada tanggal 6 Juli 1967 ini bagi santri pondok modern Darussalam Gontor adalah yang bertugas mengatur serta mengorganisir seluruh aktivitas dan kehidupan para santri dengan mandiri dan tanggung jawab. Organisasi ini adalah sarana bagi santri dalam membina mental dan kreatifitas para santri yang kelak akan diterapkan di lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal.
14 kulaifikasi kepemimpinan ala pondok modern Darussalam Gontor Â
Sebuah kepemimpinan bisa kita lihat dari 2 sudut pandang, yaitu proses dan atribut. Pada sisi proses, kepemimpinan di fokuskan kepada apa yang di lalukan oleh para pemimpin yang dimana pemimpin itu menggunakan pengaruh-nya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para anggota-nya. Pada sisi atribut, ialah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki para pemimpin, dikarenakan itu pemimpin harus memiliki pengaruh terhadap perilaku orang lain tanpa adanya unsur paksaan sehingga orang-orang menerima dengan layak untuk sebagai pemimpin.
Adapun 14 karakteristik kepemimpinan di Gontor yaitu ;
Ikhlas, seorang pemimpin harus memiliki sifat ini, apapun itu peristiwa-nya pemimpin harus ikhlas serta optimis untuk menghadapi-nya dan tetap teguh kepada keyakinan serta bersandar diri kepada Allah subhanahu wa taala.
Selalu mengambil inisiatif. Pemimpin harus selalu mengambil inisiatif dalam menjalankan totalitas kehidupan yang ada di Gontor dengan upaya berfikir keras dan tindakan yang cepat untuk mencari solusi di setiap permasalahan.
Mampu membuat jaringan kerja dan memanfaatkan-nya, pemimpin yang di gontor harus menyadari bahwa keberadaan dan kemajuan pondok dapat dipengaruhi dari aspek luar seperti masyarakat, pemerintah, maupun lembaga pendidikan. Maka dari situ tercipta-nya jaringan kerja yang luas.
Dapat dipercaya, ini yang harus menjadikan sifat dasar pemimpin Gontor untuk selalu berpegang teguh dengan kepercayaan.
Bekerja keras dan bersungguh-sungguh, ini adalah bukti pemimpin yang memiliki cita-cita dan kemauan yang kuat untuk memajukan sebuah lembaga pesantren. Ini adalah sebuah penopang semangat dalam mencapai cita-cita yang dituju.
Menguasai masalah dan dapat menyelesaikan-nya, penguasaan masalah adalah kunci sukses bagi pemimpin Gontor dalam melakukan pengembangan dan inovasi.
Memiliki integritas yang tinggi, integritas yaitu menyatu-nya diri jiwa pemimpin terhadap nilai, sistem, dan cita-cita gontor. Karena pemimpin Gontor harus berprinsip " ibda' biinafsi dan ber-akhlakul karimah" karena segala sesuatu harus bermula dari diri sendiri.
Memiliki nyali yang tinggi dan tidak takut resiko, nyali/keberanian sangat menentukan keberhasilan dalam setiap proses kehidupan. Apabila tertanam dalam jiwa seorang pemimpin, maka sebesar apapun resiko-nya pemimpin tetap memiliki ketegasan dalam bertindak dan mengambil keputusan dengan tepat.
 Jujur dan terbuka, sifat ini tidak saja dalam hal yang materil atau keuangan saja, tetapi jujur dan terbuka disini dalam kebijakan pemimpin itu sendiri. Sifat jujur dan terbuka akan menjadi contoh bagi para kader dan memberikan kebaikan untuk organisasi tersebut.
Siap berkorban, seorang pemimpin Gontor harus mendahulukan kepentingan pondok daripada kepentingan pribadi. Dengan sikap ini para pemimpin tidak mengedepankan ego-nya dalam memimpin.
Tegas, disini tegas bukan berarti kasar, melarang ini itu, marah-marah tanpa solusi. Tegas disini ialah tegas dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Tidak kompromi bagi para pelanggar nilai pondok yang justru merusak.
Cerdas dalam melihat, mendengar, mengevaluasi, menilai, memutuskan dan menyelesaikan, pemimpin di gontor bukanlah seorang yang gampang mengambil dan membuat keputusan tanpa adanya musyawarah bersama, tergesa-gesa tanpa perhitungan yang matang.
Mampu berkomunikasi, sebagai pemimpin pendidikan dan umat, komunikasi adalah salah satu kunci keberhasilan kemajuan Gontor dan ini syarat mutlak keberhasilan bagi pemimpin.
Baik dalam bermu'amalah Ma'a Allah dan Mu'amalah Ma'a An Nas, pemimpin Gontor harus memiliki dalam menjaga hubungan baik terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan etika sesuai syariat islam. Menjaga hubungan baik di berbagai bidang juga termasuk menjaga hubungan baik kepada Allah taala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H