Jujur dan terbuka, sifat ini tidak saja dalam hal yang materil atau keuangan saja, tetapi jujur dan terbuka disini dalam kebijakan pemimpin itu sendiri. Sifat jujur dan terbuka akan menjadi contoh bagi para kader dan memberikan kebaikan untuk organisasi tersebut.
Siap berkorban, seorang pemimpin Gontor harus mendahulukan kepentingan pondok daripada kepentingan pribadi. Dengan sikap ini para pemimpin tidak mengedepankan ego-nya dalam memimpin.
Tegas, disini tegas bukan berarti kasar, melarang ini itu, marah-marah tanpa solusi. Tegas disini ialah tegas dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Tidak kompromi bagi para pelanggar nilai pondok yang justru merusak.
Cerdas dalam melihat, mendengar, mengevaluasi, menilai, memutuskan dan menyelesaikan, pemimpin di gontor bukanlah seorang yang gampang mengambil dan membuat keputusan tanpa adanya musyawarah bersama, tergesa-gesa tanpa perhitungan yang matang.
Mampu berkomunikasi, sebagai pemimpin pendidikan dan umat, komunikasi adalah salah satu kunci keberhasilan kemajuan Gontor dan ini syarat mutlak keberhasilan bagi pemimpin.
Baik dalam bermu'amalah Ma'a Allah dan Mu'amalah Ma'a An Nas, pemimpin Gontor harus memiliki dalam menjaga hubungan baik terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan etika sesuai syariat islam. Menjaga hubungan baik di berbagai bidang juga termasuk menjaga hubungan baik kepada Allah taala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H