Tipikal orang seperti itu kemungkinannya sebelum kerja kantor dia sudah sukses, tapi demi tujuan untuk bisa menikahi putrinya itu akhirnya melamar kerja di kantoran setelah dia berhasil menikahi putrinya beberapa waktu kemudian dia fokus di profesi-nya semula yang di anggap lebih menguntungkan daripada kerja di kantoran.
Ada 4 hal kepuasan kerja menurut Morse yaitu :
- Berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri
- Berhubungan dengan identifikasi terhadap perusahaannya
- Berhubungan dengan imbalan finansial dan status dalam pekerjaan
- Berhubungan dengan kebanggaan terhadap hasil kerja kelompok
Apakah kepuasan kerja itu dapat mempengaruhi prestasi kerja?Â
Dalam teori ilmu psikologi industri bahwa, " prestasi turut menyumbang timbulnya kepuasan kerja yang tinggi". Lalu pertanyaannya, apakah kepuasan yang tinggi selamanya akan menimbulkan prestasi yang tinggi?Â
Disini jawaban dari pertanyaan tersebut sangat dinamis ya ada orang yang misalnya sudah punya gajinya besar, semakin naik gaji kerjanya bukan tambah bagus karena kepuasan orang tersebut yaitu tujuannya cari duit juga bisa jadi kepuasan kerjanya untuk mengumpulkan kekayaan yang sebesar-besarnya, toh walaupun kerja saya tidak terlalu bagus tetap saja gajinya besar.Â
Lalu apa reward dan punishment yang ada di perusahaan tersebut? Kalau reward dan punishment perusahaan itu tidak ketat maka orang atau karyawan yang memiliki kepuasan kerja hanya mencari gaji yang besar saja, otomatis banyak di dalam perusahaan tersebut.Â
Yang menarik disini yaitu da juga orang yang mempunyai sifat bersahaja, lalu tidak menutup kemungkinan bahwa orang itu memiliki sifat malas dalam bekerja.Â
Dia mendapatkan gaji berapa pun dia bisa bersyukur apa yang sudah di dapat padahal orang tersebut sebenarnya malas dalam kinerja nya dan juga tidak prestasi dalam kerja sehingga kepuasan kerja orang tersebut hanya ala kadarnya saja.
Bagaimana seorang manajer perusahaan untuk membangun kepuasan kerja terhadap karyawan?
Dalam sebuah perusahaan maupun organisasi memang dibutuhkan anggota karyawan yang memiliki loyalitas kerja yang prima, seorang manajer harus mampu menciptakan kepuasan kerja bagi karyawan-nya agar sebuah moral kerja, kecintaan kerja, kedisiplinan, dan dedikasi karyawan bisa meningkat.Â
Indikator yang dapat mengukur kepuasan kerja seorang karyawan bisa diukur dengan adanya absensi, reward, punishment, turn over, dan moral kerja. Menurut (Hasibuan,2001) Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja terhadap karyawan yaitu :
- Membalas jasa karyawan dengan baik dan adil
- Menempatkan karyawan dengan tepat yang sesuai dengan ke ahlian masing-masing
- Berat atau ringan-nya pekerjaan
- Suasana dan lingkungan
- Fasilitas yang mampu menunjang pekerjaan
- Sikap pemimpin dalam memimpin
- Sikap kejenuhan kerja.