Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB di Desa Cigudeg yang terdiri dari berbagai fakultas di IPB University, resmi menginjakkan kaki 40 hari pada tanggal 30 Juli 2022.
Semenjak kedatangannya pada tanggal 22 Juni 2022 di Desa Cigudeg, Mahasiswa KKN-T IPB telah melakukan riset terhadap permasalahan yang terjadi di Desa Cigudeg. Hasil dari riset tersebut memberikan simpulan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh masyarakat Desa Cigudeg, diantaranya permasalahan terhadap letak geografis desa cigudeg yang dikelilingi oleh tanaman kelapa sawit, minimnya kualitas sumber daya manusia yang layak dan mumpuni, kurangnya pengetahuan dalam mengembangkan potensi pemasaran produk olahan pangan, serta minimnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Dari berbagai permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN-T IPB mengambil langkah untuk fokus merencanakan program kerja dalam tiga bidang pengembangan, yaitu pengembangan potensi sumber daya alam, pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki Desa Cigudeg, serta pengembangan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dan benar.
Pengembangan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN-T IPB di Desa Cigudeg terbagi di dua titik kampung yang berbeda, yaitu kampung cikasungka dan kampung cicere. Fokus utama program kerja di kampung cikasungka yaitu meningkatkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam. Sementara itu, fokus program kerja di kampung cicere adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemilihan dan pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dan benar.
Berikut ini merupakan program kerja Mahasiwa KKN-T IPB di Desa Cigudeg, Kabupaten Bogor.
1. C'Good Farms
Desa Cigudeg memiliki lahan pertanian yang luas di tiap dusunnya sekaligus menjadi desa dengan jumlah penduduk terpadat di Kecamatan Cigudeg. Tepatnya, di dusun Cikasungka, terdapat lebih dari 70 ha lahan pertanian. Namun, sayangnya para petani hanya mengandalkan sawah dan sedikit dari para petani yang juga berkebun sebagai sampingan. Kendala utama yang dihadapi para petani ialah tidak memiliki bibit tanaman yang diinginkan untuk ditanam. Â Dusun Cikasungka juga memiliki penduduk yang padat dan tentunya juga menghasilkan limbah domestik lebih banyak seperti sisa sayuran.
Mahasiswa KKN-T IPB mengusung sebuah program kerja bernama C'Good Farms yang bertujuan menjadi solusi atas permasalahan yang ada di dusun cikasungka. C'Good Farms memiliki dua inti kegiatan yaitu pembibitan dan LISAMOL. Kedua program kerja ini bertujuan meningkatkan keragaman hasil tani dan memberi pemahaman kepada masyarakat agar mampu mengelola limbah sayuran menjadi produk yang bermanfaat bagi pertanian.
IPB University membekali tiap kelompok KKN sejumlah bibit dengan beragam jenis. Berbekal bibit yang dibekali oleh kampus, kami melakukan pembibitan di lahan pertanian milik salah satu warga yang bekerja sebagai petani. Lahan ini akan digunakan sebagai lahan percontohan untuk dilakukan pengujian mengenai potensi lahan. Hasilnya dapat diketahui jenis tanaman apa saja yang mampu tumbuh dengan baik pada lahan tersebut. Sehingga para petani bisa membuat bibit dari biji tanaman tersebut atau langsung menanam kembali.
2. C'Good UMKM
Program C'Good UMKM merupakan suatu program untuk membantu memberikan pengajaran mengenai cara mengolah produk yang baik dan berkualitas. Selain pengolahannya, program ini juga membantu memperkenalkan produk-produk UMKM di desa setempat. Produk UMKM yang akan dipasarkan ke jangkauan yang lebih luas merupakan komoditas unggulan desa seperti singkong dan pisang. Program ini bertujuan untuk membantu kegiatan branding serta diversifikasi produk UMKM di Desa Cigudeg. Hal ini sejalan dengan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan SDGs, dimana kontribusi UMKM pada pendapatan negara dan investasi UMKM yang dapat menyerap tenaga kerja mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, penyerapan tenaga kerja penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak bagi semua merupakan SDGs ke 8 (Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (Decent Work and Economy Growth).
Dengan adanya program ini diharapkan dapat memberikan solusi terkait permasalahan pemasaran hasil produksi masyarakat, salah satu contohnya membuatkan platform penjualan secara online serta membantu mempromosikan produk melalui berbagai jenis sosial media. selain itu, semakin bervariasi produk UMKM yang dihasilkan di Desa Cigudeg baik dari segi komoditas ataupun varian rasa dan mampu menjadikan beberapa rumah tangga UMKM binaan menjadi rumah contoh bagi rumah tangga lain yang ingin memulai UMKM nya sendiri.
3. Cigudeg Education (Ci Edu)
Ci Edu merupakan program edukasi yang ditujukan kepada siswa sekolah yang ada di Desa Cigudeg. Program ini dilaksanakan dengan melakukan empat rangkaian kegiatan yang meliputi pendampingan penerimaan siswa baru dan mengadakan fun learning. Kegiatan yang dilakukan di PAUD Hidayatul Falah adalah melakukan eksperimen sederhana pencampuran warna. Sementara kegiatan yang dilakukan di MI Nurul Athfal 01  dilaksanakan eksperimen sederhana balon tiup menggunakan campuran cuka dan soda kue untuk meningkatkan semangat belajar siswa, meningkatkan keterampilan peserta didik juga mengasah kreativitasnya. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan mengajar pelajaran matematika di MI dan mengajar Iqra di PAUD untuk  membantu tenaga pendidik dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Dr Trash
Dr. Trash merupakan salah satu program kerja kelompok KKN-T IPB Bogor Kab 13 yang dilakukan di kampung cicere dengan memberi formulasi serta membangun bak komposting. Hal ini didasari dengan tingginya limbah organik domestik yang tidak diolah kembali sehingga menjadi beban lingkungan di wilayah tersebut. Mahasiswa KKN-T IPB menginisiasikan pemanfaatan limbah khususnya limbah organik menjadi media tanam dengan bantuan agen biologis berupa lalat BSF (Black Soldier Fly), yang dikenal sebagai lalat ramah lingkungan yang berperan dalam dekomposisi limbah organik. Inovasi ini dikembangkan oleh salah satu dosen IPB dengan metode SABDO (Sebelas Detik Aja Bio-Degradasi Organik) yang menggambarkan ilustrasi waktu dari membuka bak kompos hingga menutup bak kompos.
Tujuan dari program ini adalah untuk membuat masyarakat kampung cicere desa cigudeg memiliki pengetahuan baru dalam memanfaatkan limbah sisa makanan yang sebelumnya limbah tersebut hanya dibuang. Dengan membangun bak komposting di salah satu rumah percontohan harapannya dapat diikuti kembali oleh warga lainnya karena manfatat yang dapat dirasakan oleh setiap warga yang membangun bak komposting ini adalah berkurangnya beban lingkungan dan mengatasi permasalahan bau yang timbul karena adanya limbah organik. Selain itu hasil dari penguraian yang terjadi di dalam bak komposting ini dapat bermanfaat untuk pupuk yang disediakan untuk tanaman pot. Dengan demikian pemanfaatan sampah yang dilakukan dari pemilahan sampah oleh setiap rumah tangga, baik sampah organik, anorganik, dan khususnya limbah sisa makanan dapat dimanfaatkan kembali dengan adanya bak komposting ini.
Hingga saat ini, semua program tersebut sudah terlaksana dan mendapatkan respon positif dari setiap elemen masyarakat di desa cigudeg khususnya warga yang terkena dampak dari kegiatan KKN-T IPB ini berlangsung, yaitu kampung cikasungka dan kampung cicere. Ketua Kelompok KKN-T IPB Desa Cigudeg, yaitu Sulthan Firdaus berharap kepada masyarakat desa cigudeg beserta perangkat desa cigudeg, agar setiap program kerja yang sudah dilakukan oleh mahasiswa IPB di desa cigudeg ini dapat selalu terawat serta terjaga dan semoga dapat didukung secara terus menerus untuk pengembangan potensi yang dimiliki oleh desa cigudeg, baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia nya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H