Mohon tunggu...
Rizky Satrio Rahardjo
Rizky Satrio Rahardjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 21107030101

Yaaa Gituu

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Hidden Gem: Cilor Pak Irul, Jajanan Kaki Lima Idaman Anak Muda

14 Juni 2022   15:31 Diperbarui: 14 Juni 2022   15:35 1671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Irul, Pedagang Cilor dan Maklor depan Fak. Teknik UNY (*Dokpri)

“disini saya jual cilor sama maklor juga mas,” kata Pak Irul.

Maklor sendiri adalah makanan yang bahan dasarnya terbuat dari macaroni yang direbus. Sesuai namanya, maklor merupakan akronim dari ‘makaroni telor’.

Pembuatannya juga simple nggak ribet. Sebenarnya hampir sama dengan cara membuat cilor, namun bedanya cuma bahan dasarnya dari macaroni yang direbus.

Pak Irul merupakan korban dari pandemi Covid-19, yang imbasnya Pak Irul harus banting setir dari pekerjaan lamanya menjadi pedagang cilor.

Dalam wawancara saya dengan beliau, beliau menjelaskan perjalanan beliau melewati masa-masa sulit sebelum pandemi sampai sekarang.

Beliau merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Jawa Timur. Dan pada saat pandemi, beliau harus di PHK karena suatu alasan. Ya hampir sama dengan korban-korban PHK lainnya yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

Sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab, Pak Irul rela banting setir menjadi pedagang cilor demi mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

“ya saya dulu itu kerja di Jawa Timur mas, terus karena pandemi jadi ya gabisa lanjut kerjaannya,”

“akhirnya usaha kecil-kecilan yang penting bisa dapet penghasilan”, pungkasnya.

Pak Irul menjelaskan kalau dirinya melihat peluang dari tetangganya yang berjualan jajanan tradisional. Dan juga kejelian beliau melihat peluang dengan berjualan di daerah yang banyak lalu lalang kendaran bermotor.

Pada saat pandemi, dagangan Pak Irul sangat terkena imbasnya. Menurut Pak Irul, saat pandemi dagangannya sepi sementara modal untuk berjualanpun juga tidak murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun