Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

6 Alasan Kenapa Distribusi Al-Quran Tidak Boleh Berhenti

24 Oktober 2024   16:02 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:07 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pikirkan tentang sebuah jendela yang kotor, yang menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam sebuah ruangan. Tanpa cahaya, suasana ruangan itu akan menjadi gelap dan suram. Begitu pula hidup ini tanpa cahaya petunjuk dari Al-Qur'an. 

Di tengah pertumbuhan jumlah umat Muslim yang pesat di seluruh dunia, masih banyak orang muslim terhalang untuk mengakses sumber cahaya ini. Bahkan di daerah-daerah terpencil dan kawasan yang dilanda konflik, banyak Al-Qur'an yang hilang atau rusak, menyebabkan jiwa-jiwa merindukan cahaya petunjuk yang seharusnya menerangi langkah mereka. 

Ini baru 1 potret dari 6 potret lainnya yang menjadi sebab pentingnya melanjutkan distribusi Al Quran bahkan meninggikan volume sebarannya. Mari dalami artikel ini selengkapnya!

1. Makin banyak yang masuk Islam

Dengan semakin berkembangnya populasi Muslim, kebutuhan akan Al-Qur'an juga semakin meningkat. Banyak Muslim baru di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara dengan minoritas Muslim, kesulitan mendapatkan Al-Qur'an untuk dipelajari. Situasi ini terutama terjadi di negara-negara Barat, di mana akses terhadap kitab suci ini bisa jadi terbatas.

Distribusi Al-Qur'an yang lebih merata tidak hanya diperlukan di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Timur Tengah, tetapi juga di negara-negara Eropa, Amerika, dan Australia. 

Di tempat-tempat ini, semakin banyak komunitas Muslim yang tumbuh, sehingga kebutuhan untuk menyediakan Al-Qur'an agar mereka bisa mempelajarinya secara pribadi menjadi semakin penting. Ini adalah tantangan yang perlu diatasi oleh umat Muslim di seluruh dunia, terutama dengan berkolaborasi untuk mendistribusikan Al-Qur'an ke berbagai negara.

2. Terbatasnya Al Quran di pedalaman

Di Indonesia, meskipun menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tidak semua wilayah memiliki akses yang mudah terhadap Al-Qur'an. Di daerah-daerah pedalaman, terutama di wilayah yang sulit dijangkau seperti Papua, Maluku, dan beberapa bagian Kalimantan dan Nusa Tenggara, jumlah Al-Qur'an sangat terbatas.

 Banyak masyarakat di daerah-daerah ini yang hanya memiliki beberapa Al-Qur'an dalam kondisi yang sudah sangat tua dan rusak.

Ketimpangan akses ini memerlukan perhatian khusus. Al-Qur'an adalah pedoman hidup umat Islam yang seharusnya mudah diakses oleh semua orang, tidak terkecuali mereka yang tinggal di daerah pedalaman. 

Oleh karena itu, distribusi Al-Qur'an ke wilayah terpencil dan pedalaman sangatlah penting agar setiap Muslim, di mana pun mereka berada, bisa tetap membaca dan mempelajari ajaran agama secara langsung dari kitab suci.

3. Wilayah konflik yang memusnahkan Al Quran

Krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik bersenjata di beberapa negara Muslim juga telah menimbulkan kerugian besar, termasuk pada fasilitas keagamaan dan alat-alat ibadah. 

Di Gaza, Palestina, misalnya, perang dan konflik berkepanjangan telah merusak infrastruktur, termasuk masjid-masjid dan sekolah-sekolah tempat Al-Qur'an biasa digunakan. Banyak Al-Qur'an yang hancur akibat serangan, sehingga umat Muslim di wilayah konflik tidak memiliki akses ke kitab suci mereka.

Dalam situasi seperti ini, penyediaan Al-Qur'an baru sangat dibutuhkan. Bantuan berupa Al-Qur'an yang didistribusikan ke wilayah konflik bukan hanya membantu memulihkan kebutuhan spiritual masyarakat, tetapi juga menjadi bentuk solidaritas yang memperkuat ikatan keagamaan di tengah penderitaan.

 Al-Qur'an bagi mereka bukan sekadar kitab suci, tetapi juga sumber penghiburan dan penguatan iman dalam menghadapi cobaan berat.

4. Menjaga iman di samping Al Quran

Membaca Al-Qur'an secara rutin telah lama dianggap sebagai cara untuk menjaga keimanan seseorang. Ketika umat Muslim memiliki akses penuh terhadap Al-Qur'an, baik dalam bentuk cetakan maupun digital, mereka lebih mudah menjaga hubungan mereka dengan kitab suci ini. 

Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an tidak hanya membantu memperkuat iman, tetapi juga memberikan ketenangan batin dan solusi spiritual dalam menghadapi masalah kehidupan.

Studi menunjukkan bahwa membaca Al-Qur'an secara teratur berpengaruh positif pada kesehatan mental. Mereka yang rutin membaca Al-Qur'an memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan pandangan hidup yang lebih optimis. 

Oleh karena itu, distribusi Al-Qur'an secara merata ke seluruh penjuru negeri, termasuk di pedalaman dan daerah-daerah dengan akses terbatas, menjadi semakin penting untuk menjaga iman dan mentalitas umat Muslim.

5. Al-Qur'an sebagai Alat Dakwah

Selain memenuhi kebutuhan umat Muslim, penyebaran Al-Qur'an juga dapat berfungsi sebagai alat dakwah yang efektif untuk non-Muslim. Semakin banyak Al-Qur'an yang tersedia di ruang publik, toko buku, perpustakaan, dan tempat-tempat lain, semakin besar pula kesempatan bagi mereka yang tertarik pada Islam untuk membaca dan mengenal agama ini lebih jauh. 

Al-Qur'an merupakan sumber inspirasi bagi banyak orang, baik Muslim maupun non-Muslim, dan sering kali membuka pintu hidayah bagi mereka yang mencari kebenaran.

Banyak kisah mualaf yang memutuskan untuk memeluk Islam setelah membaca Al-Qur'an. Oleh karena itu, distribusi Al-Qur'an dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa asing dan bahasa lokal, menjadi kunci penting dalam proses dakwah ini. 

Dengan menyediakan akses Al-Qur'an yang mudah bagi siapa pun, kita memberi peluang lebih besar bagi non-Muslim untuk mengenal Islam dari sumber aslinya.

6. Kebutuhan Al-Qur'an dalam Berbagai Bahasa dan Format Khusus

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan Al-Qur'an, penyebarannya juga harus mencakup berbagai format khusus. Al-Qur'an tidak hanya perlu tersedia dalam bahasa Arab, tetapi juga harus diterjemahkan ke dalam bahasa daerah dan bahasa asing untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim yang belum fasih berbahasa Arab.

Di Indonesia, misalnya, terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Jawa, Sunda, Bugis, dan bahasa daerah lainnya sangat dibutuhkan agar masyarakat yang lebih nyaman menggunakan bahasa lokal bisa memahami isi Al-Qur'an dengan baik. 

Selain itu, Al-Qur'an Braille menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi sahabat tunanetra. Menurut WHO, lebih dari 39 juta orang di dunia mengalami kebutaan, dan Al-Qur'an Braille adalah sarana yang tepat agar mereka juga bisa mempelajari Al-Qur'an. Bagi sahabat tunarungu, rekaman audio Al-Qur'an juga sangat membantu agar mereka tetap bisa mendengarkan bacaan Al-Qur'an dengan menggunakan teknologi pendengaran yang ada.

Kesimpulan

Sudah seharusnya banyak pihak turun terlibat dalam menanggulangi hal ini. Baik itu pemerintah, Perusahaan, lembaga agama dan sosial maupun individu yang peduli terhadap keberlangsungan agama Islam di muka bumi ini. Syukurnya, makin banyak pihak yang sadar dan akhirnya turun gunung bergotong royong memecahkan masalah ini. Salah satunya adalah Laznas Dewan Dakwah. 

Sebagai lembaga amil zakat nasional yang berfokus pada keberlanjutan dakwah Islam, Laznas Dewan Dakwah juga memiliki program penyebaran Al Quran yang masif terutama ke pedalaman Nusantara.

souce: laznasdewandakwah.or.id
souce: laznasdewandakwah.or.id

Melalui jaringan dai-dai Dewan Dakwah yang tersebar di berbagai titik pelosok dan pedalaman, Laznas Dewan Dakwah berusaha mencari daerah yang membutuhkan Al Quran dan lalu menyalurkannya kepada mereka. Program distribusi Al Quran ini bekerja sama dengan industry serta masyarakat melalui dana zakat, infaq dan sedekah yang dihimpun oleh Laznas Dewan Dakwah. 

Menariknya tidak hanya Al Quran regular yang dibagikan, juga termasuk Al Quran braille untuk sahabat tunanetra kita. Program ini pun terus diperbesar untuk memenuhi kebutuhan Al Quran yang semakin besar setiap harinya.

souce: laznasdewandakwah.or.id
souce: laznasdewandakwah.or.id

Demikianlan. Karena Al-Qur'an bukan hanya pedoman bagi umat Muslim, tetapi juga alat dakwah yang kuat bagi non-Muslim yang tertarik mempelajari Islam. Dengan memperluas distribusi Al-Qur'an ke berbagai wilayah dan kelompok, kita turut berkontribusi dalam menjaga iman umat dan menyebarkan kebenaran Islam ke seluruh penjuru dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun