Mohon tunggu...
Rizkyputrifadillah
Rizkyputrifadillah Mohon Tunggu... Lainnya - UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Hobi: Menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan ke Negeri yang jauh

2 Desember 2024   07:34 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hamparan sawah dan pegunungan

 hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Umar. Sejak kecil, Umar dikenal sebagai anak yang cerdas dan rajin belajar. Ia selalu menyimak dengan saksama setiap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya di madrasah. Suatu hari, gurunya menyampaikan sebuah hadis dari Rasulullah SAW:  


_"Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri China."_  
(HR. Al-Baihaqi)  

Umar tertegun mendengar hadis itu. "Mengapa Rasulullah menyebut negeri China? Apa yang istimewa di sana?" tanyanya penuh rasa ingin tahu.  

Gurunya tersenyum. "China adalah negeri yang jauh, tetapi terkenal dengan ilmu pengetahuan dan keterampilannya. Hadis ini mengajarkan kita bahwa menuntut ilmu membutuhkan usaha besar, bahkan jika harus menempuh perjalanan yang sangat jauh."  

Sejak saat itu, hati Umar dipenuhi tekad. Ia ingin memenuhi pesan Rasulullah, mencari ilmu sejauh apa pun. Namun, sebagai anak seorang petani sederhana, Umar tahu bahwa perjalanannya tidak akan mudah.  

Keberangkatan Umar.
Setelah bertahun-tahun menyimpan cita-cita itu, Umar memberanikan diri berbicara kepada ayahnya.  

"Ayah, aku ingin pergi menuntut ilmu ke negeri yang jauh, seperti pesan Rasulullah," kata Umar suatu malam.  

Ayahnya terdiam sejenak, menatap wajah putranya yang penuh harapan. "Nak, perjalanan itu tidak akan mudah. Jalanan penuh rintangan, dan kita tidak punya banyak bekal."  

"Aku tahu, Ayah. Tapi aku yakin, dengan niat yang tulus, Allah akan membimbingku," jawab Umar.  

Akhirnya, sang ayah merestui. Dengan bekal seadanya---beberapa keping uang, roti kering, dan doa restu dari orang tuanya---Umar memulai perjalanan panjangnya.  

Perjalanan yang Penuh Ujian.
Umar menempuh perjalanan melintasi hutan lebat, padang pasir yang panas, dan sungai yang deras. Dalam perjalanannya, ia menghadapi berbagai ujian.  

Di sebuah kota kecil, Umar bertemu seorang pedagang yang kehabisan tenaga menarik gerobaknya. Umar membantu pedagang itu tanpa pamrih, dan sebagai balasan, pedagang tersebut memberinya tempat menginap dan tambahan bekal.  

Di kota lain, Umar ditipu oleh seseorang hingga kehilangan sebagian uangnya. Namun, ia tidak putus asa. Ia bekerja membantu seorang petani setempat untuk mendapatkan uang kembali.  

"Setiap ujian ini adalah pelajaran," pikir Umar. "Menuntut ilmu bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga belajar dari pengalaman hidup."  

Tiba di Negeri China.
Setelah berbulan-bulan perjalanan, akhirnya Umar tiba di negeri yang dimaksud---China. Ia kagum melihat keindahan dan kemajuan negeri itu. Di sana, Umar belajar banyak hal.  

Ia mempelajari seni berdagang, teknik membuat kain sutra, dan seni kaligrafi yang indah. Ia juga belajar tentang sistem irigasi yang canggih, yang kelak ingin ia bawa pulang ke desanya. Setiap hari, Umar mengingat pesan Rasulullah dan berusaha mengambil sebanyak mungkin ilmu yang bermanfaat.  

Di China, Umar juga belajar tentang kebijaksanaan hidup. Seorang guru tua yang ia temui pernah berkata, "Ilmu bukan sekadar apa yang kau baca atau pelajari di sekolah. Ilmu sejati adalah yang dapat kau gunakan untuk memberi manfaat bagi orang lain."  

Kembali dengan Ilmu.
Setelah beberapa tahun, Umar merasa sudah cukup bekal untuk pulang. Ia kembali ke desanya dengan membawa ilmu dan pengalaman yang berharga.  

Setibanya di desa, Umar segera berbagi ilmunya. Ia mengajarkan cara bertani yang lebih efisien, seperti yang ia pelajari di China. Ia juga membantu masyarakat membangun sistem irigasi yang lebih baik, sehingga sawah-sawah mereka tidak kekeringan saat musim panas.  

Desa yang dulu sederhana kini menjadi lebih maju, berkat ilmu yang Umar bawa dari perjalanannya.  

Pesan untuk Generasi Muda:
Setiap kali orang bertanya tentang perjalanannya, Umar selalu berkata, "Hadis Rasulullah benar adanya. Ilmu itu harus dicari, walaupun jauh dan sulit. Perjalanan itu mungkin berat, tetapi hasilnya akan membawa kebaikan untuk banyak orang."  

Umar menjadi inspirasi bagi banyak pemuda di desanya. Ia membuktikan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban yang membawa berkah, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat.  

Pesan Moral:

Hadis _"Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri China"_ mengajarkan kita untuk tidak ragu menuntut ilmu, meskipun membutuhkan usaha besar. Ilmu adalah cahaya yang dapat menerangi kehidupan dan memberi manfaat kepada orang lain. Seperti Umar, setiap perjalanan mencari ilmu akan memberikan pengalaman berharga yang membentuk karakter dan membuka peluang untuk membantu sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun