Yang menang bukan berarti menang dalam artian sesungguhnya. Boleh jadi yang kalah lah yang menang dalam artian sesungguhnya. Kalah namun mampu menata hati untuk ikhlas menerima, tidak meratapi ataupun menyesalinyaboleh jadi dialah sang pemenang yang sesungguhnya. Yang memenangka  hatinya sendiri, menyunggingkan senyumnya dan meraih tangan lawannya dan tidak malu mengucapkan "Selamat". Dengan begitu dia sudah menjadi pemenang dalam dirinya sendiri, juga hatinya. Bukankah sebuah permainan harus berjalan sportif seperti biasanya?
Kita tak perlu malu kalau kita kalah. Ambil sisi positifnya, cobalah menerima dan besarkan hati kita menyikapinya. Karena pada dasarnya kita adalah seorang pemenang. Pemenang dalam diri kita sendiri.
Inilah sedikit tulisan saya mengenai sebuah kekalahan. Semoga menginspirasi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H