Dari sisi pengguna, menghadirkan pelayanan publik yang terintegrasi dalam satu aplikasi tentu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik.
Masyarakat juga tak perlu mendownload aplikasi berbeda-beda yang notabene punya fungsi sama. Aplikasi yang banyak tentu meribetkan dan menyita memori penyimpanan smartphone lebih besar.
Di sisi lain bagi pemerintah, kehadiran Super App yang mengakomodir pelayanan publik tentu menghemat anggaran. Bayangkan saja, sekarang ada 24.400 aplikasi pemerintah yang berjalan sendiri-sendiri, padahal punya fungsi sama.
Alangkah baiknya, dana untuk membuat aplikasi serta maintenance rutin yang dikeluarkan sebelumnya, bisa dialihkan untuk kebutuhan masyarakat lainnya atau digunakan untuk maintenance Super App.
Ilustrasi Sederhana Super App Pelayanan Publik Versi Saya
Pada bagian ini, saya akan mengilustrasikan konsep sederhana Super App Pelayanan Publik versi saya secara singkat. Namun, tentu setiap orang punya konsep berbeda-beda yang bebas untuk dituangkan.
Jika memang tujuannya untuk efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, maka otomatis aplikasi pemerintah yang selama ini tidak optimal dan berfungsi sama harus ditutup.
Tugas selanjutnya adalah membuat satu holding Super App yang saya namai Public Service Indonesia.
Public Service Indonesia memuat berbagai macam menu, bisa dibagi menu per kementerian atau badan pemerintahan sesuai bidang pelayanan masing-masing.
Satu contoh, menu Kementerian Dalam Negeri misalnya. Di dalamnya memuat pelayanan pengurusan dokumen pendudukan dari tingkat Pemerintah Provinsi, Kota, Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa.
Bahkan, lebih baik lagi jika menu yang disediakan bisa menyasar ke tingkat RT atau RW. Sehingga, tidak ada lagi aplikasi khusus Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang terpisah-pisah.