Mohon tunggu...
Muhammad Rizky Perdana
Muhammad Rizky Perdana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercubuana

NIM 43223110013- Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak - Jurusan Akuntansi - Mata Kuliah PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 4 - Rudolf Steiner Mengembangkan Potensi Diri Melalui Holistic Education

3 Oktober 2024   19:36 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:38 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Modul PPT Prof.Apollo
Modul PPT Prof.Apollo
Modul PPT Prof.Apollo
Modul PPT Prof.Apollo

Modul PPT Prof.Apollo
Modul PPT Prof.Apollo

Rudolf Steiner, seorang filsuf dan pendidik asal Austria, mengembangkan pendekatan pendidikan yang dikenal sebagai Pendidikan Waldorf, yang berfokus pada pengembangan potensi diri secara holistik. Pendekatan ini tidak hanya menekankan aspek akademis, tetapi juga mencakup dimensi emosional, spiritual, dan sosial anak.

Konsep Holistik dalam Pendidikan Waldorf

Pendidikan sebagai Proses Holistik

Steiner percaya bahwa pendidikan harus memperhatikan seluruh aspek perkembangan anak, termasuk fisik, emosional, intelektual, dan spiritual. Pendekatan ini melihat anak sebagai individu unik yang perlu dikembangkan secara menyeluruh, bukan sekadar tempat penampungan pengetahuan.

Tujuh Tahun Pertama yang Kritis

Steiner menekankan pentingnya tujuh tahun pertama kehidupan anak sebagai periode kritis untuk pembentukan dasar perkembangan. Selama waktu ini, anak-anak sebaiknya terlibat dalam permainan dan pengalaman sensorik daripada hanya belajar dari buku.

Peran Seni dan Kreativitas

Seni, seperti musik dan seni rupa, memiliki peran sentral dalam kurikulum Waldorf. Aktivitas seni tidak hanya membuat pembelajaran lebih menyenangkan tetapi juga membantu anak mengintegrasikan pengetahuan dengan cara yang lebih mendalam. Steiner berpendapat bahwa pendidikan adalah seni itu sendiri, yang harus berbicara kepada pengalaman anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun