Selain itu, beberapa media juga menyoroti aspek kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir, seperti hambatan bagi pengendara kendaraan bermotor, serta potensi kerusakan rumah dan fasilitas umum yang bisa berdampak lebih luas terhadap kehidupan sehari-hari warga Pontianak.
4. Framing Prediksi dan Peringatan
Selain melaporkan banjir yang terjadi, beberapa media seperti kalbarprov.bmkg.go.id (no. 1) dan borneonetv.com (no. 10) menyampaikan prediksi cuaca BMKG, yang memperkirakan hujan ekstrem akan berlanjut hingga 4 April dan 8 Mei 2024. Media ini tidak hanya berfungsi sebagai pelapor, tetapi juga sebagai sumber informasi peringatan dini bagi masyarakat agar bisa bersiap menghadapi cuaca ekstrem di masa mendatang.
Kesimpulan
Dari sepuluh berita yang diulas, dapat disimpulkan bahwa media massa di Pontianak secara umum menyoroti banjir sebagai masalah yang disebabkan oleh kombinasi faktor alam (curah hujan tinggi dan banjir rob) serta infrastruktur yang tidak memadai (sistem drainase buruk). Media juga menekankan pentingnya revisi kebijakan publik terkait drainase dan tata kota untuk mengurangi risiko banjir di masa depan. Narasi tentang dampak luas banjir terhadap masyarakat dan infrastruktur juga diangkat sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah untuk lebih serius dalam menangani masalah ini.
Framing media terhadap banjir ini menunjukkan adanya upaya untuk tidak hanya menggambarkan banjir sebagai fenomena tahunan, tetapi juga untuk mendorong langkah-langkah konkret dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H