Mohon tunggu...
Rizky Nouri Rahman
Rizky Nouri Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Bawa berdo'a

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Framing Text 10 Media Massa Terkait Bencana Banjir di Kota Pontianak Tahun 2023-2024

14 Oktober 2024   11:44 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:23 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel 1. Framing Teks 10 Media Massa Terkait Bencana Banjir di Kota Pontianak Tahun 2023-2024.Sumber : Hasil Olah Data Pribadi, 2024

Selain itu, beberapa media juga menyoroti aspek kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir, seperti hambatan bagi pengendara kendaraan bermotor, serta potensi kerusakan rumah dan fasilitas umum yang bisa berdampak lebih luas terhadap kehidupan sehari-hari warga Pontianak.

4. Framing Prediksi dan Peringatan

Selain melaporkan banjir yang terjadi, beberapa media seperti kalbarprov.bmkg.go.id (no. 1) dan borneonetv.com (no. 10) menyampaikan prediksi cuaca BMKG, yang memperkirakan hujan ekstrem akan berlanjut hingga 4 April dan 8 Mei 2024. Media ini tidak hanya berfungsi sebagai pelapor, tetapi juga sebagai sumber informasi peringatan dini bagi masyarakat agar bisa bersiap menghadapi cuaca ekstrem di masa mendatang.

Kesimpulan

Dari sepuluh berita yang diulas, dapat disimpulkan bahwa media massa di Pontianak secara umum menyoroti banjir sebagai masalah yang disebabkan oleh kombinasi faktor alam (curah hujan tinggi dan banjir rob) serta infrastruktur yang tidak memadai (sistem drainase buruk). Media juga menekankan pentingnya revisi kebijakan publik terkait drainase dan tata kota untuk mengurangi risiko banjir di masa depan. Narasi tentang dampak luas banjir terhadap masyarakat dan infrastruktur juga diangkat sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah untuk lebih serius dalam menangani masalah ini.

Framing media terhadap banjir ini menunjukkan adanya upaya untuk tidak hanya menggambarkan banjir sebagai fenomena tahunan, tetapi juga untuk mendorong langkah-langkah konkret dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun