Hiburan menjadi salah satu cara untuk mengendurkan ketegangan mental yang diakibatkan oleh aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya klean akan mencari hiburan untuk sejenak melepas penat.
Terdapat beberapa alternatif hiburan yang dapat dilakukan agar tidak dikuasai oleh stres, salah satunya ialah menonton pertunjukan seni seperti teater.
Ketika menonton pertunjukan teater, klean biasanya akan hadir di venue atau lokasi acara yang telah ditata sedemikian rupa, mulai dari tata panggung hingga tempat duduk penonton.
Namun, tahukah klean, panggung pertunjukan teater itu berbeda-beda bentuknya?
Panggung merupakan tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan, dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton.
Panggung dibentuk dan ditata sedemikian rupa menyesuaikan dengan latar tempat yang terdapat di dalam cerita dengan tujuan agar penonton menangkap maksud cerita.
Berikut ini beberapa bentuk panggung dalam pertunjukan teater.
Panggung Arena
Jenis panggung ini memposisikan penonton berada sedekat mungkin dengan aktor di panggung ketika pementasan berlangsung. Dengan kondisi penonton mengelilingi panggung itulah maka set dekor berupa bangunan tertutup vertikal tidak bisa diaplikasikan karena akan mengganggu sudut pandang penonton menyaksikan pertunjukan.
Konsep penataan panggung juga sangat mengandalkan kreativitas. Pemilihan dan penataan perabot yang akan digunakan dalam pementasan perlu perhatikan bentuk, ukuran, dan penempatannya agar enak dipandang dari sisi manapun.
Tantangan lainnya yaitu, tiap detil perabot yang digunakan di atas panggung harus sempurna, karena jika tidak maka kecacatan tersebut akan terlihat oleh penonton dan dapat berpengaruh pada nilai artistik dari pementasan.
Yang menjadi ciri khas sekaligus daya tarik panggung jenis ini adalah aktor dan penonton dapat berinteraksi langsung di tengah pertunjukan. Bahkan kemungkinan aktor beradegan di tengah-tengah penonton juga dapat terjadi tergantung tema dan skenario pertunjukan yang dimainkan.
Panggung Prosnecium
Nama lain untuk panggung jenis ini adalah panggung bingkai. Hal itu dikarenakan dekor dari panggung yang terdapat gorden yang akan terbuka dan tertutup nantinya.
Dalam bingkai atau sering disebut lengkung prosecium tersebutlah penonton akan menyaksikan adegan aktor. Oleh karena itu maka interaksi antara aktor dan penonton tetap terjadi namun tidak secara langsung.
Pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan penonton karena bingkai tersebut dipasangi gorden yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu sudut pandang saja.
Keuntungan yang ditawarkan adalah detil dekorasi dan perabot tidak begitu perlu dikhawatirkan. Aspek ini berbeda jauh dengan panggung arena yang berbentuk melingkar dengan jarak dekat sehingga penonton dapat menyaksikan pertunjukan dari beberapa sisi sekaligus.
Jenis panggung ini memiliki jarak yang sengaja dibuat untuk memisahkan pemain dan penonton. Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang hadir melihatnya.
 Pemisahan ini memberi efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan sesungguhnya.
Panggung Thurst
Panggung Thurst sudah lama digunakan sejak abad pertengahan dalam bentuk panggung berjalan pada sebua karnaval. Panggung ini bisa dikatakan adalah gabungan antara kedua panggung yang telah dijelaskan sebelumnya.
Terdapat kemiripan antara panggung Thrust dengan proscenium, namun dua pertiga bagian depannya lebih condong kearah penonton dan pada bagian ini dapat diduduki oleh penonton, yaitu di sisi kanan dan sisi kiri.
Kemudian bagian belakang dirancang seperti bentuk panggung Arena sehingga bangunan tertutup vertikal otomatis tidak mungkin dipasang. Sedangkan panggung belakang didesain layaknya bentuk panggung proscenium dengan maksud menampilkan kedalaman objek pemandangan secara perspektif.
Terdapat dua keunggulan sekaligus yang diperoleh dari desain panggung jenis ini, yaitu bagian panggung yang berjakrak dekat dengan penonton dapat memaksimalkan gaya akting teater yang menampilkan permainan atau adegan secara langsung kepada penonton.
Keunggulan lain adalah bagian belakang panggung atas bisa digunakan untuk tata panggung yang menggambarkan lokasi atau tempat kejadian.
Itulah beberapa bentuk panggung pertunjukan teater yang biasa digunakan dalam pertunjukan teater. Ketiganya memiliki keunggulan masing-masing yang dapat dimaksimalkan oleh orang-orang yang terlibat di dalam pementasan untuk memberikan tontonan yang menarik.
Tidak mengherankan jika dari zaman ke zaman bentuk-bentuk panggung tersebut terus mengalami perubahan dan perkembangan. Hal itu wajar terjadi karena dunia pertunjukan adalah ranah seni yang menuntut kreativitas dan inovasi agar terus bersaing.
Referensi:
Suparyanto dan Rosad. (2020). Ruang Pertunjukan Teater. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248--253.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H