Yang menjadi ciri khas sekaligus daya tarik panggung jenis ini adalah aktor dan penonton dapat berinteraksi langsung di tengah pertunjukan. Bahkan kemungkinan aktor beradegan di tengah-tengah penonton juga dapat terjadi tergantung tema dan skenario pertunjukan yang dimainkan.
Panggung Prosnecium
Nama lain untuk panggung jenis ini adalah panggung bingkai. Hal itu dikarenakan dekor dari panggung yang terdapat gorden yang akan terbuka dan tertutup nantinya.
Dalam bingkai atau sering disebut lengkung prosecium tersebutlah penonton akan menyaksikan adegan aktor. Oleh karena itu maka interaksi antara aktor dan penonton tetap terjadi namun tidak secara langsung.
Pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan penonton karena bingkai tersebut dipasangi gorden yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu sudut pandang saja.
Keuntungan yang ditawarkan adalah detil dekorasi dan perabot tidak begitu perlu dikhawatirkan. Aspek ini berbeda jauh dengan panggung arena yang berbentuk melingkar dengan jarak dekat sehingga penonton dapat menyaksikan pertunjukan dari beberapa sisi sekaligus.
Jenis panggung ini memiliki jarak yang sengaja dibuat untuk memisahkan pemain dan penonton. Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang hadir melihatnya.
 Pemisahan ini memberi efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan sesungguhnya.
Panggung Thurst
Panggung Thurst sudah lama digunakan sejak abad pertengahan dalam bentuk panggung berjalan pada sebua karnaval. Panggung ini bisa dikatakan adalah gabungan antara kedua panggung yang telah dijelaskan sebelumnya.
Terdapat kemiripan antara panggung Thrust dengan proscenium, namun dua pertiga bagian depannya lebih condong kearah penonton dan pada bagian ini dapat diduduki oleh penonton, yaitu di sisi kanan dan sisi kiri.