Kamis, 12 Desember 2024
Kunjungan GenBI Banten ke dua UMKM inspiratif di Kota Serang, yaitu UMKM Citra Banten dan Batik Banten Mukarnas, menyajikan kisah penuh perjuangan dan inovasi dari para pelaku usaha lokal. Dalam kegiayan ini tidak hanya memperlihatkan semangat kewirausahaan, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi.
Batik Banten Mukarnas: Menghidupkan Kearifan Lokal Lewat Motif Kuno
UMKM Batik Banten Mukarnas, yang didirikan oleh Kak Nad, adalah contoh lain dari keberhasilan usaha berbasis budaya. Bermula dari penelitian almarhum ayahnya, Pak Uke, usaha ini mengadaptasi 75 ragam hias motif kuno dari artefak gerabah dan keramik di Banten Lama menjadi desain batik. Keunikan ini menjadikan Batik Banten Mukarnas sebagai salah satu pelopor batik yang memadukan tradisi dan inovasi.
Proses pembuatan batik di UMKM ini dilakukan secara manual, menggunakan canting cap dan canting tulis tanpa melibatkan metode printing. Tahapan seperti pencantingan lilin malam, pewarnaan, pencoletan, dan pelorodan dilakukan dengan penuh dedikasi untuk mempertahankan keaslian seni membatik. Setiap motif batik Banten tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga sarana untuk melestarikan budaya lokal.
Pandemi Covid-19 membawa tantangan besar bagi setiap UMKM, tetapi Kak Nad dan timnya berhasil beradaptasi dengan memanfaatkan pemasaran online dan media sosial dan juga dukungan dari Bank Indonesia dalam fasilitasi penjualan digital menjadi kunci keberhasilan ka Nad dalam mengelola usahanya. Selain itu, pelatihan membatik yang dilakukan UMKM ini untuk pelajar Banten turut menjaga keberlanjutan seni batik, dengan harapan dapat terus melestarikan keberkanjutan kebudayaan dan keindahan Banten.
Pada penelusuran ke-2 bersama GenBI di UMKM Citra Banten: Perjuangan di Balik Makanan Tradisional
Sejak didirikan pada tahun 2007, UMKM Citra Banten telah menjadi salah satu pelopor dalam produksi makanan ringan khas Banten, seperti rengginang, kue kering, dan ceplis. Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun, pemiliknya yakni Ibu Hj. Mufida, berbagi cerita tentang perjalanan membangun usaha dari nol. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas produk dan standar halal sebagai fondasi utama keberhasilan.
Ceplis, salah satu produk andalan UMKM ini, hadir dengan berbagai varian rasa yang selalu diminati konsumen. Meski menghadapi tantangan seperti keterbatasan bahan baku dan pengaruh cuaca terhadap produksi, Ibu Hj. Mufida tetap gigih mencari solusi. Salah satu strateginya adalah menyediakan metode pembayaran praktis untuk mempermudah transaksi konsumen, salah satunya yakni dengan menetapkan metode pembayaran QRIS, satu barcode untuk seluruh transaksi.
Dalam penelusuran ini, nasihat bijak dari Ibu Hj. Mufida menjadi sorotan. Ia mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi kerja keras, tanggung jawab, dan kejujuran dalam berbisnis. Dengan semboyan "pembisnis yang jujur pasti akan selalu menemukan keberkahan dimanapun itu," ia berharap nilai-nilai integritas menjadi landasan dalam menjalankan usaha.
Pelajaran Berharga untuk Generasi Muda
Kedua UMKM ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya inovasi, adaptasi, dan pelestarian budaya dalam menjalankan usaha. Ibu Hj. Mufida dan Kak Nad sama-sama menekankan bahwa kesuksesan tidak datang tanpa kerja keras dan pengorbanan. Mereka juga mengajak generasi muda untuk berani memulai usaha dengan niat yang tulus dan fokus.
Kisah mereka menjadi inspirasi untuk terus mendukung produk lokal dan menghargai upaya pelestarian budaya. Kunjungan GenBI Banten ini bukan hanya sekadar dokumentasi dan penelusuran saja, tetapi juga bentuk apresiasi dan dukungan terhadap pelaku usaha lokal di Provinsi Banten.
Melalui cerita UMKM Citra Banten dan Batik Banten Mukarnas, kita belajar bahwa keberhasilan adalah hasil dari kombinasi ketekunan, kreativitas, dan komitmen terhadap nilai-nilai budaya serta kejujuran. Mari bersama-sama mendukung produk lokal dan menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang, dengan slogan GenBI "BANGGA PAKAI PRODUK LOKAL"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H