Di desa Timur, ada empat orang yang jenaka.
Mereka suka melawak di tongkrongan,
setiap kata yang dikeluarkan pasti menghasilkan tawa
dan seluruh desa berbahagia.
Kelakuan empat orang itu lalu direkam dan diunggah.
Videonya viral, mereka menjadi terkenal.
Mujurnya, salah seorang produser menawari acara,
namanya Waktu Indonesia Tawa.
Singkatnya, mereka lalu pindah ke kota Barat,
berkarya, dan melambungkan martabat.
Beberapa bulan kemudian, sebuah kelompok
berantah datang dan mempermasalahkan.
Katanya, lawakan mereka telah menghina agama,
menyinggung orang susah, semua serba salah.
Mereka berempat dilaporkan ke aparat negara.
Kemudian satu dari empat orang itu
nyeletuk dalam sebuah acara, “Ini kan namanya Waktu Indonesia Tawa
tapi penduduknya kok enggak suka tertawa.”
Seluruh penonton tertawa termasuk aparat negara.
(2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H