Bukk! Bukk! Bukk! Bukk! Empat pukulan menyasar ke Big Bab. Tiga menerjang perut dan satu menyambar leher. Tetapi, pukulan tersebut hanya membuat Big Bab mundur dua langkah.
Big Bab menggeram. Godam berada di atas angin. Dia tak memberikan lawannya kesempatan. Dua pukulan secara bergantian sudah melesat. Salah. Big Bab sigap menghindarinya dan langsung mengirimkan serangan balik ke wajah Godam. Bukk! Godam terpelanting. Belum juga bangkit, Big Bab sudah melangsungkan tinjuan kedua. Bukk! Godam semakin tersungkur.
Kekuatan Godam semakin terkikis. Big Bab mengangkat tinju tinggi-tinggi. Pukulan terakhir. Bukk! Godam sudah tak berdaya.
"Kau tak sekuat yang kubayangkan," ucap Big Bab dengan pongah.
Big Bab merentangkan kedua tangannya. Terlihat lengannya yang besar. Awan mendung masih menyelimuti langit. "Negeri Godam sudah ada di tanganku." Suara Big Bab kembali menggema.
Awang yang bertransformasi menjadi Godam telah kalah. Negeri Godam mempunyai penguasa baru. Ketika Godam tersadar nanti, dia akan menjadi lebih kuat dan bersiap merebut kembali daerah teritorialnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H