Di era zaman sekarang pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini terjadi pada remaja, maka kebutuhan gizi remaja harus diperhatikan dan dijaga. Kebiasaan makanan yang tidak sehat mempengaruhi asupan makanan remaja. Sekarang lagi banyaknya remaja yang mengonsumsi makanan tidak sehat seperti junk food. Di zaman modern seperti sekarang ini, banyak remaja ingin segala sesuatu nya dilakukan dengan hasil yang cepat, termasuk Dalam memilih makanan. Remaja sekarang lagi marak-maraknya mengonsumsi makanan cepa saji, dikarenakan dikalangan anak muda mudi jaman sekarang lebih menyukai makanan cepat saji daripada makanan yang khasiat seperti 4 Sehat 5 Sempurna seperti makanan pokok, aneka lauk pauk, saur, buah, dan susu. mereka lebih suka mencari makanan atau membuat makanan tidak mau ribet, maka dari itu mereka lebih condong mencari makanan yang cepat saji seperti mie goreng, nugget, kentang goreng, hamburger dan lain-lain karena makanan itu lebih cepat, praktis dan lebih mudah untuk dikosumsi. Penelitian menemukan Bahwa megonsumsi makanan cepat saji memberikan psikologis yaitu menciptakan rasa bahagia karena dengaan harga yang terjangkau, mudah di dapat, dan dengan menciptakan cita rasa yang nikmat.Â
Junk Food bisa dikenal sebagai makanan cepat saji merupakan suatu produk makanan yaang mengacu pada makanan yang dapat disajikan dengan cepat serta makanan yang mengandung banyak kalori tetapi memiliki gizi nilai yang sedikit.
Kenapa makanan cepat saji banyak digemari oleh masyarakat? karena rasa gurihnya mengakibatkan rasa kecanduan mengonsumsi secara terus-menerus. Makanan Junk Food meliki kadungan tersendiri seperti pemanis, perasa dan pengawet.Â
Namun perlu diketahui jika mengonsumsi junk Food secara berlebihan itu juga tidak baik untuk kesehatan tubuh karena makanan tersebut.
Dampak negatif jika mengonsumsi makanan junk food secara belebihan :
1. Meningkatkan resiko pada jantung
Bahwa terlalu banyak makanan Junk Food dapat menyebabkan penambah berat badan. Orang yang kelebihan berat badan beresiko mengalami gangguan pernapasan seperti sesak napas dan asma dan bisa juga membebani jantung dan paru-paru.
2. Penyakit diabetes
Mengonsumsi makanan Junk Food diduga meningkatkan risiko diabetes. Jenis makanan ini tinggi karbohidrat, yang dilepaskan kedalam sebagai glukosa. Penggunaan jangka panjang dapat mempengaruhi efektivitas hormon insulin sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes. Â
3. Masalah pada sistem pencernaan
Bila kebutuhan serat tubuh tidak terpenuhi maka dapat memicu gangguan pencernaan seperti sembelit, karena konsentrasi garam yang tinggi pada makanan Junk food bisa membuat anda merasa kembung.
4. Gigi mudah rusak
Karbohidrat dan gula yang terdapat pada Junk food dapat meningkatkan produksi asam dimulut. Peningkatkan produksi asam ini dapat merusak gigi. Kondisi ini memungkinkan bakteri bertahan hidup dimulut dan berkembangnya gigi berlubang.Â
Tips cara mengurangi konsumsi Junk Food :
1. Memenuhi tubuh anda secara teratur seperti pola tidur
Tidur sangat penting untuk kesehatan, dan menahan tubuh anda dari tidur berkualitas dapat berdampak negatif pada pilihanan makanan anda dan meningkatkan keinginan untuk Junk Food.Â
2. Meningkatkaan asupan protein
Meningkatkan asupan protein merupakan cara efektif untuk mengurangi ngemil dan mencegah makanan berlebihan, serta dapat membantu mengurangi makanan Junk Food.Â
3. Buatlah rencana menu masakan yang diinginkan
Untuk menghindari makanan Junk Food, anda bisa membuat daftar dan merencanakan makanan dan camilan sehat setiap minggunya. Hal ini mengurangi anda untuk membeli makanan cept saji saat anda lapar.
4. Kelola & Hindari stres.
Stres dapat berdampak sinigfikan pada kesehatan fisik dan mental anda dan bahkan dapat memengaruhi kebiasaan makan Junk Food, anda dapat mengurangi asupan Junk Food dengan mengembangkan kebiasaan makanan yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H