Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Office Boy dan Sukses Leicester City

11 Mei 2016   17:07 Diperbarui: 11 Mei 2016   20:16 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Practice makes perfect. Mei 2012, waktu Jamie Vardy (29 Tahun) resmi direkrut oleh Leicester City dengan banderol 1 juta poundsterling atau sekitar Rp20,7 miliar, Vardy merasa sudah jadi orang hebat setelah sebelumnya bukan siapa-siapa, hanya pemain dari klub kasta ketiga Liga Inggris, Fleetwood Town.

Di setiap latihan bersama Leicester City, Vardy datang dengan keadaan mabuk alkohol setiap hari. Sampai suatu kesempatan, ketika didatangi oleh anak dari pemilik klub yang juga wakil presiden klub, Aiyawatt Srivaddhanaprabha kemudian menanyakan kepada dirinya, “apakah anda ingin mengakhiri karier seperti ini?”

Perubahan Vardy sangat signifikan. Jika anda coba lihat video semi final play-off Divisi Championship 2012/2013 untuk memperebutkan tiket final promosi ke EPL antara Leicester City vs Watford, saat itu masih musim pertama bagi Jamie Vardy, dan dia masih saja terus duduk dibangku cadangan. Belakangan ia menjelma menjadi pemain tersubur Leicester City dengan 23 gol musim ini.

Sama halnya dengan Mahrez. Seperti dilansir The Guardian mengutip L’Equipe, Mohamed Coulibaly seorang Direktur Teknik Sarcelles (klub pertama Mahrez) mengatakan jika Riyad Mahrez adalah seorang pemain yang lemah, terlalu kurus dan tidak memiliki fisik yang baik tetapi Mahrez adalah pemain pekerja keras dan pantang menyerah.

Betul kata legenda sepakbola Jerman dan dunia Franz Beckenbauer dalam buku Football Inspirations for Success (2010), ia mengatakan, “practice doesn't make perfect, perfect practice makes perfect.”

Dream team. Secara keseluruhan, Daily Mail menyebutkan nilai beli total pemain starting XI Leicester City yang sering dimainkan Claudio Ranieri hanya tak lebih dari 21 juta poundsterling, bahkan beberapa diantaranya didatangkan dengan free transfer seperti Kasper Schmeichel (Leeds United), Cristian Fuchs (Schalke 04) dan Albrighton (Aston Villa). Coba bandingkan dengan klub-klub besar lainnya di Liga Primer Inggris, bagaikan bumi dan langit.

Menurut catatan International Business Times, Leicester City sepanjang musim ini hanya perlu mengeluarkan gaji sekitar 55 juta poundsterling (USD80 juta) atau sekitar Rp1,5 triliun untuk seluruh anggota timnya, sebuah harga yang sama dengan yang dikeluarkan oleh Manchester City hanya untuk mendatangkan seorang Kevin De Bruyne dari Wolfsburg.

Anda bisa membayangkan sebuah tim medioker bisa mengalahkan tim-tim besar di liga paling kompetitif. Jawaban kesuksesan itu ada karena adanya komitmen pemilik klub, manajer berpengalaman, pemain yang solid dan fans yang antusias mereka membentuk sebuah lingkungan kerja yang memiliki visi misi dan saling mendukung.

Itulah 4 kunci sukses Leicester City. Alhasil, kini the impossible dream is now a reality. Jika 12 tahun lalu, Leicester City adalah klub yang memiliki banyak hutang mencapai 30 juta poundsterling (USD46.4 juta), kini seperti dilansir BBC, hasil valuasi nilai Leicester City menurut lembaga konsultan Repucom mencapai angka 150 juta poundsterling, angka yang naik hampir 4x lipat saat Leicester City dibeli oleh Vichai Srivaddhanaprabha di 2010 silam.

Hal tersebut tidak terlepas dari estimasi peningkatan pendapatan klub dari hadiah juara EPL, berpartisipasi di Liga Champions Eropa musim depan, hak siar, sponsorship, peningkatan penjualan tiket dan hospitality yang berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah fans di seluruh dunia.

Contoh lainnya adalah nilai valuasi dua orang punggawa Leicester City musim ini, Jamie Vardy dan Riyad Mahrez yang ikut melonjak sukses. Vardy kini memiliki nilai mencapai 25 sampai dengan 30 kali lipat sekitar 25 sampai 30 juta poundsterling atau setara dengan Rp550 hingga Rp600 miliar setelah sebelumnya hanya £1 m.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun