Mohon tunggu...
RD Nurcahyo
RD Nurcahyo Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hallo, saya RD Nurcahyo, content writer entry level yang masih terus belajar dan bergerak menuju kesempurnaan yang tak berujung

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Merasakan Sensasi Perjalanan Menggunakan Bus Antar Kota Jurusan Ponorogo-Surabaya

10 November 2022   12:24 Diperbarui: 13 November 2022   11:58 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Dalam Bus PO Jaya (dokumentasi pribadi)

Harga yang ditawarkan cukup murah, untuk satu bungkus tahu goreng dihargai Rp 2.000 dan apabila kita membeli 3 bungkus kita akan memperoleh harga yang lebih murah yaitu Rp 5.000 untuk 3 bungkus, begitu pula dengan snack kacang-kacangan.

Walaupun murah dan sederhana, justru hal yang sederhana dan murah itulah yang terkadang membuat kita merasa kangen dan senang jika kita mendapatkannya kembali di waktu dan kesempatan yang berbeda.

Pedagan Asongan yang Menjual Minuman (dokumentasi pribadi)
Pedagan Asongan yang Menjual Minuman (dokumentasi pribadi)

Pedagang Asongan yang Menjual Tahu Goreng (dokumentasi pribadi)
Pedagang Asongan yang Menjual Tahu Goreng (dokumentasi pribadi)

Snack Kacang Kacangan yang Saya Beli dari Pedagang Asongan (dokumentasi pribadi)
Snack Kacang Kacangan yang Saya Beli dari Pedagang Asongan (dokumentasi pribadi)

Tahu Goreng yang Saya Beli dari Pedagang Asongan (dokumentasi pribadi)
Tahu Goreng yang Saya Beli dari Pedagang Asongan (dokumentasi pribadi)

Mungkin hal yang sedemikian rupa hanya dapat kita temui di bus ekonomi saja. Jika kalian terbiasa dengan moda transportasi seperti travel, bus patas, pesawat atau kereta cobalah sesekali menumpang bus ekonomi.

Rasakan sensasinya dan lihatlah walau hanya secuil dari kerasnya kehidupan di jalanan. Kerasnya kehidupan jalanan yang dapat kalian lihat dari orang-orangnya.

Melihat wajah-wajah para pekerja keras yang rela berpanas-panasan, berlari-larian dan berdesak-desakan.

Mendengar teriakan para awak bus yang lantang dan serak untuk mencari penumpang dan mengingatkan penumpang yang hendak turun ketika tujuan sudah dekat.

Mencium aroma keringat pejuang rupiah yang terkadang begitu menyengat namun terkadang kita memakluminya karena kita berpikir bahwa hanya itu yang dapat mereka lakukan untuk menyambung hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun