Mohon tunggu...
Rizky Amelia Putri Prihandini
Rizky Amelia Putri Prihandini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa S1 Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang memiliki kegemaran dalam hal menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemanasan Global Merubah Tatanan Bumi, Eksistensi Satwa yang Hidup di Alam Semakin Terancam

24 Juni 2022   14:31 Diperbarui: 24 Juni 2022   14:35 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemanasan global juga dapat berdampak terhadap populasi koala yang menjadi salah satu satwa khas Australia. Daun eukaliptus, salah satu makanan utama koala, mengalami penurunan nutrisi yang disebabkan oleh tingginya karbondioksida di atmosfer. 

Udara panas dan kering dapat memicu kebakaran hutan yang merusak habitat dari koala dan membuat membuat hewan-hewan yang hidup di hutan harus melakukan migrasi. Namun, habitat baru belum tentu membuat koala dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

  1. Beruang Kutub (Ursus maritimus)

Musim panas yang berjalan dalam waktu yang lebih lama menyebabkan sebagian es di Samudra Arktik mencair. Habitat dari beruang kutub (Ursus maritimus) menjadi terganggu. 

Beruang kutub tak hanya harus beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, tetapi juga dengan cara mereka mencari mangsa. Kondisi ini membuat beruang kutub harus mencari mangsa di darat, dengan cara bermigrasi, yang sangat berisiko bagi keseimbangan ekosistem. 

  1. Penguin Adelie (Pygoscelis adeliae)

Perubahan iklim akibat pemanasan global membuat populasi penguin adelie yang banyak ditemukan di Antartika semakin terganggu. 

Di Semenanjung Antartika Barat, daerah yang menerima panas  paling cepat di bumi, mengalami perubahan habitat sebagai salah satu tempat untuk kelangsungan hidup satwa yang tinggal disana. 

Tempat bertelur penguin adelie di daerah pesisir menjadi kurang kondusif untuk dijadikan habitat bagi anak penguin yang masih kecil. Suhu laut yang lebih hangat juga dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penguin menemukan mangsa seperti ikan kecil.

Dampak yang dihasilkan dari pemanasan global ini tak hanya berdampak terhadap aktivitas manusia, tetapi juga habitat dari satwa yang ada di alam. Beberapa satwa di alam sulit menghindar dari efek pemanasan global sebab mereka juga turut kehilangan habitat yang menjadi tempat tinggal mereka. Mereka terus mencari tempat yang sesuai bagi keberlangsungan hidupnya, namun itu bukanlah hal yang mudah. 

Kita sebagai manusia, hendaknya membantu satwa-satwa yang ada di alam supaya dapat menemukan tempat tinggal yang sesuai bagi kelangsungan hidup mereka. Namun, kita juga tidak dapat membiarkan pemanasan global ini terjadi secara terus-menerus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun