Mohon tunggu...
rizkya masir
rizkya masir Mohon Tunggu... Mahasiswa - @rzkyamasir_

Menjadi orang penting itu baik, tetapi menjadi orang baik jauh lebih penting..

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jam 21:45

26 April 2022   20:44 Diperbarui: 27 April 2022   08:20 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu, aku ditemani sahabatku, begitu dengar kabar papa meninggal mereka langsung datang nenangin aku. Kami membaca yasin dan setelah itu mencoba beristirahat meskipun hati sedang kacau tapi  karna besok harus bangun pagi ke bandara,. Sungguh, ini sebuah mimpi buruk bagiku.

perjalanan 6 jam Solo-Labuan Bajo (transit bali).Alhamdulillah lancar, aku dijemput ponakan dibandara karna harus menempuh waktu 2 jam lagi menuju rumah. Perasaan sedih, hancur, kecewa bercampur aduk dalam hatiku. Bagaimana tidak, seenggaknya mereka mengabariku hari-hari sebelumnya biar aku pulang lebih awal. 

Dari kejauhan aku melihat bendara kuning  terpasang depan rumahku, tampak kerumunan orang beridiri mungkin menungguku karna yang ditunggu hanya aku waktu itu sebelum papa di makamkan. 

Motor berhenti tepat di depan gerbang rumah di antara kerumunan orang, tiba-tiba saja aku kesulitan turun dari motor, kaki ku lemas seketika dan sulit sekali berjalan. Aku tidak bisa mengontrol emosi kala itu, tidak begitu peduli orang disekelilingku. Dengan bantuan kakak, aku berjalan memasuki pintu rumah. 

Kini tepat didepanku, terbaring sosok papa yang diselimuti kain kafan. Aku jatuh tersungkur disebelah papa, aku ingin memeluk papa tapi orang-orang melarangku. Aku sama sekali tidak bisa melihat papa untuk  kali terakhir. Sakit sekali rasanya. Terakhir, mama, adik, aku dan kakak2ku mencium kaki papa yang tertutup kain kafan. Dua  menit setelah itu, jenazah papa di angkat untuk disemayamkan. 

Begitu singkat pertemuan terakhir kita pa.  

Hari itu, aku menyaksikan sosok cinta pertama ku dibaringkan ditempat peristirahatan terakhirnya. Pengabdiannya sudah selesai.   Selain papa yang hebat buat kami, menurut masyarakat dan tokoh-tokoh setempat, papa juga sangat berpengaruh dimasyarakat.

Sebagai salah satu tokoh perintis pendidikan di tempat kami dan juga aku baru tahu ternyata papa yang membawa  dan mengenalkan Muhammadiyah untuk pertama kalinya ditempat kami dulu. 

Terima kasih pa, begitu banyak yang ingin ku kisahkan pada semesta tentang papa, 

Kami sudah  ikhlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun