Mohon tunggu...
Rizky Amanah
Rizky Amanah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hallo, Sahabat kyan. Semoga kalian senang dengan tulisan-tulisan aku ya. Terima kasih sudah bersedia membaca nya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Langit Abu-abu dan Usai

25 Juni 2023   21:12 Diperbarui: 25 Juni 2023   21:35 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku : Why ? 

Dia : Aku ingin mengembalikan barang miliknya tapi dia marah ketika melihat kita sudah saling follow. Aku minta maaf ky, ini salah ku ky. 

Aku : Oke  

Dia : Tenang ky sabar, jaga pikiran mu ya. 

Padahal belum 24 jam pertemuan kami, Permintaan maaf ardia, Kata demi kata yang ardia bicarakan untuk meyakini aku kembali. Sore ini, ardia kembali menghubungi gadis kecil yang memanggil dia "royal boy".  

Hatiku sudah mati rasa karena sikap kamu yang begitu tega. Mengapa kisah cinta kita harus kamu nodai dengan ribuan pengkhianatan. Bahkan setelah kamu mengkhiananti ku kamu masih bisa bicara "kita masih bisa sahabatan kan ky?" . Sayangnya ardia kini rasa cintaku terhadap mu sudah habis. Hanya bisa mengagumi bahwa aku pernah bertemu denganmu dan kita pernah saling memiliki dengan rasa bahagia yang utuh.  

Kini kamu penuh dengan rasa bimbang, tidak tahu arah harus kemana. Namun hati aku bukan barang yang bisa kamu pilih seperti di pasar itu. Aku bangga pernah mencintai manusia dengan setulus ini, mungkin ke depannya aku hanya bisa mengagumi pria baru yang ku temui dimasa depan. Aku takut untuk menumbuhkan rasa cinta baru dihatiku. Aku takut dikhianati lagi. Aku tidak menilai semua lelaki sama. Tidak hanya lelaki, akupun banyak salah hidup di bumi. Mungkin kesalahanku dalam 7tahun kemarin terlalu setia kepadamu. Tidak apa, sungguh tidak apa.  

Tiap-tiap kekecewaan yang kamu beri adalah sumber pelajaran baru dalam hidupku. Aku tidak tahu kita akan bertemu kembali atau tidak. Ku mohon ardia jika kamu membaca tulisan ini jangan ajak aku bertemu lagi. Tidak usah menemani aku berbuka puasa, Tidak usah mengajak aku bermain bulu tangkis, Tidak usah menghubungiku untuk mengajak aku pada acara-acara selanjutnya.  

Malamnya kamu masih mengirim pesan 

"Aku minta maaf ky, Kamu tenang dulu sabar ya. Jaga pikiranmu"

Sampai jumpa pada takdir hidup terbaik menurut Tuhan kita ardia, Kamu dengan Karir dan Kebanggaan-Kebanggaan lainnya yang sejak bersama kita rencanakan. Aku dengan hidupku disini, dengan tulisan-tulisan yang bisa memeluk aku saat remuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun