Sejatinya aku selalu mendercak kagum
Tapi sedikit kasihan pula
Merasa bangga dengan titisan Sang Proklamator
Tapi lupa pula dengan asal usulnya
Mereka boleh bangga, tapi kami menderita
Hei kalian, kami lapar, sudikah kau beri beras
Jangankan beras, kuberi satu permintaan
Permintaanku 'Musnahlah kalian semua' dasar kotor
Biar saja aku ditangkap
-Agar duniawi tahu, tak ada keadilan lagi untuk kami yang hanya masyarakat rendah, miskin, tak beradap, sok suci, selalu ikut campur urusan negara, pengemis kami semua, yang mengemis sejagat uang biru dan merah 1 lembar diujung sehelai kertas-
Nerakanya terasa sampai hari ini
Ibuku selalu cerewet sebut aku pengangguran
Ayahku kesakitan tak dapat pengobatan
Adikku kelaparan menjadi maniak hape online
Sedangkan aku
Hanya sebatas orang biasa yang suka mengemis informasi
Adilkah hidup ini...pilih aku sebagai panglima perang di ujung bendera nantinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H