Kata tantrum sering diucapkan oleh para orangtua, dan lain-lain. tapi mereka tidak mengerti apa itu pengertian dari kata Tantrum. Merurut Wikipedia Tantrum  yang yang lebih dikenal tantrum temper adalah ledakan emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosionalnya.Â
Yang dimana biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan.Â
Kendali fisik bisa hilang, orang tersebut mungkin tidak dapat tetap diam, dan bahkan jika "tujuan" orang tersebut dipenuhi dia mungkin tetap tidak tenang. Â
Betul tidak? orangtua tidak sulit untuk mendisiplinkan anak? Karena para orangtua memiliki beberapa keuntungan dibandingkan si buah hati. Yang pertama moms sudah paham bentul untuk masalah konflik antara moms dan si buah hati, terkadang memang tidak bisa dihindarkan kan bukan? Dan moms sudah tahu masalah dan hal apa saya yang berpontensi untuk memicu konfilk tersebut.Â
Yang kedua karena moms sudah tau apa saja yang akan membuat sibuah hati marah. Orangtua biasanya menyiapkan startegi untuk menghadapinya bener gak moms? bahkan sebelum konflik tersebut terjadi.
 Bagaimana caranya untuk  mencegah si buah hati untuk tidak meliliki sifat tantrum. Para orangtua harus  mengurangi meledek anaknya supaya tidak memiliki sifat tantrum dan bagaimana caranya supaya mencegah memiliki sifat tersebut.Â
Pasti orangtua akan merasa tertekan "kok anak saya memiliki sifat tantrum? Kenapa kok anak mereka tidak memiliki?"
Hal tersebut juga berpengaruh dengan siapa saja yang ikut adil untuk merawat si buah hati, moms harus meberi tau untuk mengikuti aturan yang telah moms buat suapa yang ikut serta merawat si buah hati tau yuk kita simak di bawah ini.
1. Saat moms meminta si kecil untuk melakukan sesuatu gunakan nada dan suara yang ramah. serta buatlah permintaan tersebut seperti ajakan dari pada kata suruhan,Â
Misalnya, "kakakk kita bereskan mainan, yuk supaya tidak hilang!" Jangan lupa gunakan kata "tolong" dan "terima kasih". Biasakan si kecil untuk menggunakan kata "tolong dan terimakasih" supaya pada saat perkembangan usia mereka juga terbiasa untuk mengucapkan kata tersebut. Â
2. Berikan mereka pilihan jika memungkinkan. Biarkan mereka memilih piyama yang ia inginkan, cerita mana yang ingin ia baca, mainan mana yang ingin ia mainkan, dan sebagainya.Â