Mohon tunggu...
Rizky Iman
Rizky Iman Mohon Tunggu... -

Lulusan Fakultas Sastra Universitas Islam Sumatera Utara, saat ini bekerja di salah satu instansi pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Numerology dan Anda (Percaya Tidak Percaya)

14 November 2011   04:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:42 5264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Angka delapan (8) melambangkan Saturnus, angka yang janggal dan sukar, ini merupakan kelipatan 4, jadi mengandung kontradiksi dari angka tersebut. Angka ini bisa berarti kesedihan, akan tetapi berkaitan dengan sukses duniawi. Pribadi dengan angka delapan punya kemauan keras, individualistis, dan tampak dingin. Padahal mereka punya perasaan yang kuat dan mendalam, yang kadang disalahartikan orang lain. Hari mereka adalah Sabtu.

9. Angka sembilan (9) melambangkan Mars, dipandang sebagai angka puncak, dengan makna khusus bahkan suci. Angka ini akan tetap berjumlah sembilan bila dikalikan angka berapapun, angka tersebut kembali lagi sebagai angka sembilan, (contoh; 6 x 3= 18, 1 + 8 = 9). Angka ini melambangkan pantang menyerah, aktif dan penuh kemauan. Orang dengan angka sembilan biasanya berhasil setelah bersusah payah, tetapi rentan terhadap kecelakaan maupun cedera, dan bisa juga merupakan orang yang suka bertengkar. Orang dengan angka sembilan akan mempengaruhi keberanian dan rasa persaudaraan di antara angka lain. Selasa adalah hari mereka.

Satu hal yang mengganggu saya adalah, angka yang kita dapat nantinya bisa saja berbeda antara hasil angka tanggal dan angka nama. Lalu penjelasannya bagaimana? Apakah kita memiliki dua angka untuk diri kita? Atau malah dua angka tersebut ditambahkan lagi hingga mendapat satu angka? Entahlah. Dan pada satu titik saya merasa, saya kok sepertinya berlaku sebagai peramal terselubung ya dengan memposting ini semua? Yah, apapun itu, semuanya kembali kepada diri masing-masing pribadi, kalau saya sih, saya akan setuju dengan patokan yang sudah tertera benar dan kalau memang cocok, misalnya ya… penggambaran sifat pribadi seperti contoh di atas, tapi kalau untuk ramalan ke depan? Maaf saya tidak percaya. Dan saya sengaja memposting tulisan ini tidak pada 11/11/2011. Kenapa tidak kan? :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun