Mohon tunggu...
Rizky Hidayat
Rizky Hidayat Mohon Tunggu... Ilustrator - Perluas Sudut Pandang, Persempit Memandang Sudut.

Ghostwriter

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Spirit Teologi Al-Ma'un, Praktik Ibadah Sosial IPM Sedati

2 Mei 2021   23:19 Diperbarui: 2 Mei 2021   23:38 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakti sosial yang dilakukan kader IPM Sedati juga merupakan upaya mengajarkan anak ibadah di bulan Ramadan | Foto: Dokpri.

Bicara ihwal ibadah sebetulnya cakupannya sangat luas dan tidak terlepas dari aktivitas kita sehari-hari.

Hanya saja jika ibadah, substansi dan esensinya di dasari atas perintah Agama. Ibadah juga terklasifikasi menjadi dua jenis, ibadah mahdah dan ghairu mahdah.

Ibadah mahdah meliputi kegiatan personal seperti sholat dan puasa, sedangkan ghairu mahdah meliputi aktivitas ibadah diluar kegiatan ibadah wajib seperti zakat dan lain sebagainya yang sifatnya diuar personal (dalam hal ini ibadah sosial).

Nah, jika ada pertanyaan tentang cara mengajarkan anak ibadah di Bulan Ramadan? Kira-kira ibadah apa ya yang cocok untuk diajarkan?

Dalam artikel ini, saya coba menuliskan tentang ibadah sosial yang dapat diajarkan pada anak atau generasi muda saat ini yang bisa dilakukan selama Ramadan.

Anggota Ipmawati IPM Sedati in action, sebelum menyebarkan bingkisan kegiatan sosial di bulan Ramadan | Foto: Dokpri.
Anggota Ipmawati IPM Sedati in action, sebelum menyebarkan bingkisan kegiatan sosial di bulan Ramadan | Foto: Dokpri.

Mengajarkan Makna dan Spirit Surat Al-Ma'un

Satu hal yang dapat dimaknai, ibadah itu sifatnya tidak hanya untuk perorangan pribadi atau hubungan dari kita kepada Tuhan semata (Hablum Minallah). Akan tetapi, selain hubungan kepada Tuhan, ternyata juga Agama mengajarkan kita untuk melakukan hubungan antar sesama manusia (Hablum Minannas).

Salah satu spirit Hablum Minannas yang dapat diambil sari maknanya ialah yang terkandung dalam Surat Al-Ma'un. Spirit Surat Al-Ma'un ini dalam koridor istilah Ke-Muhammadiyah-an dapat dimaknai istilahnya dengan istilah Teologi Al-Ma'un.

Secara garis besar, Teologi Al-Ma'un berisi tentang doktrin komprehensif tentang tauhid dan pembelaan terhadap kaum mustadh'afin atau kaum tertindas dan lemah baik secara segi sosial ekonomi ataupun dari sisi keimanan, kesehatan dan pendidikan.

Hal inilah yang pada konsep awal dakwah perjuangan Kiai Haji Ahmad Dahlan, untuk selalu berdakwah dan berjuang mengentas kemiskinan dengan memberi pengajaran, santunan dan praksis kesehatan kepada warga sekitar kampung Kauman, Yogyakarta.

Bahkan murid-murid Kyai Dahlan sempat bertanya-tanya terkait kenapa di setiap pengajian selalu yang dibawa dan diajarkan adalah Surat Al-Ma'un. Maka jawabnya pun, yaitu, agar supaya mampu memanusiakan manusia yang ada di sekitar kita selain kita tetap berupaya mentauhidkan ajaran-Nya. 

Salah satu dokumentasi penyerahan bantuan sosial ke warga yang membutuhkan | Foto: Dokpri.
Salah satu dokumentasi penyerahan bantuan sosial ke warga yang membutuhkan | Foto: Dokpri.

Mengimplementasikan Pada Praktik Sosial di Lingkungan Anak Muda

Selain dimaknai, juga sepatutnya spirit Al-Ma'un untuk di implementasikan di lingkungan sosial sekitar. Salah satu upaya perwujudannya dengan diterapkan di lingkungan sekitar sembari mengedukasi pada generasi-generasi anak muda saat ini.

Upaya ini tengah saya dan kawan-kawan kembangkan pada hari ini (2/5/2021) bersama kawan-kawan yang tergabung sebagai kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sedati dengan di inisiasi oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sedati.

Selain sebagai upaya memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diperingati pada setiap tanggal 2 Mei, juga sebagai upaya implementasi Teologi Al-Ma'un sehingga ke depan, anak-anak muda yang di ajak kegiatan ini dapat menerapkannya dan akan selalu peka terhadap kondisi sosial sekitar. Serta sebagai peringatan menyambut Milad Aisyiyah yang ke 107 tahun.

Gerakan memanusiakan-manusia adalah wujud ibadah sosial yang harus terus dilakukan dan diperjuangkan baik dari generasi lalu, kini dan nanti.

Sesi foto bersama kader Ipmawan Sedati sebelum menyebarkan bingkisan sosial | Foto: Dokrpi.
Sesi foto bersama kader Ipmawan Sedati sebelum menyebarkan bingkisan sosial | Foto: Dokrpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun