Mohon tunggu...
Rizky Hidayat
Rizky Hidayat Mohon Tunggu... Ilustrator - Perluas Sudut Pandang, Persempit Memandang Sudut.

Ghostwriter

Selanjutnya

Tutup

Video Ramadan Lebaran

Cukupi Kebutuhan Nutrisi Saat Puasa dengan Sahur Tumis Udang Pedas Manis

3 Mei 2020   23:31 Diperbarui: 3 Mei 2020   23:27 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan sahur. Sumber: islami.co 

Ramadan, merupakan bulan suci yang dinanti-nanti oleh umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali juga di Indonesia.

Selain karena terdapat banyak keutamaan didalamnya, bulan Ramadan juga menjadi titik balik bagi orang-orang yang beriman untuk menjadi tauladan yang lebih baik lagi dari sebelumnya (bulan muhasabah diri). Salah satu dari beberapa keutamaan di dalam bulan Ramadan adalah terdapat perintah berpuasa (shiyam/shaum) yang mana hukumnya wajib dijalankan oleh orang-orang yang beriman.

Berpuasa berarti menahan dari lapar dan dahaga, dimulai dari perawalan waktu subuh/terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Kalau kata anak-anak indie, sampai ba'da senja, setelah itu diperkenankan untuk berbuka puasa. Selain terdapat kewajiban untuk berpuasa, terdapat pula anjuran untuk melaksanakan ibadah sahur, yang mana anjurannya bersifat sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Selain itu pula, ibadah sahur juga sebagai pembeda dari puasa umat muslim dengan puasa umat yang lainnya.

"Yang membedakan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab ialah makan sahur." HR. Muslim

Nah, lanjut berbicara seputar sahur, ada beberapa prosedur yang perlu diperhatikan bagi kita semua dalam prosesi makan sahur. Pertama, ihwal waktu sahur yang dianjurkan. Dan yang kedua, ihwal menu makan sahur yang baik.

Untuk yang pertama, waktu yang dianjurkan ialah mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu adzan subuh. Ingat, hingga mendekati waktu adzan subuh para pembaca sekalian. Untuk istilah imsak sendiri, merupakan sebuah penamaan istilah yang mungkin cuma diterapkan di Indonesia berdasar pada ijma' ulama. Konteksnya baik, sebagai tanda jaga-jaga supaya tidak terlampau dari waktu sahur yang dianjurkan. Hanya saja, anjuran sunnah juga memperbolehkan sahur hingga menjelang adzan subuh.

Apabila nanti ada selisih paham seputar waktu sahur, dapatlah nanti penulis rangkum secara spesifik seputar anjuran ibadah sahur.

Kedua, seputar menu makan sahur yang baik adalah yang sesuai dengan kalori dan kebutuhan nutrisi pada masing-masing manusia. Untuk urusan ini, kita pribadi bisa menakar kebutuhan kita masing-masing supaya tidak cuma dapat kenyangnya saja selama makan sahur. Tetapi juga ada manfaatnya setelah makan. Dari saya sendiri, ada ide menu sahur recomended yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi  standar bagi kita orang Indonesia, salah satunya ialah dengan makan tumis udang pedas manis.

Berikut ini video lengkap seputar tata cara pembuatan tumis udang pedas manis, simak baik-baik ya:


Nah, bagaimana? tertarik untuk masak tumis udang pedas manis sebagai santapan menu makan sahur kawan-kawan sekalian. Yuk, boleh dicoba kawan-kawan.

Kandungan Nutrisi Yang Terkandung Dalam Udang

Bagi sebagian orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, mungkin tidak dianjurkan untuk mengonsumsi udang terlalu banyak. Sebab kadar kolesterol yang terkandung di dalam udang juga cukup tinggi.

Melansir dari livesciene, dalam satu porsi per 10 ons udang kukus saja, terkandung 590 miligram kolesterol. Itupun jika dikukus, jika digoreng bisa dua kali lipat kandungannya sebab tercampur dengan minyak goreng.

Tapi kandungan kolesterol yang tinggi ini lantas tidak menjadikan udang sebagai bahan makanan yang perlu dijauhi, sebab kandungan seperti ini juga normal ditemukan pada bahan panganan yang berasal dari laut/seafood.

Oleh peneliti dari Harvard School of Public Health dalam American Journal of Clinical Nutrition juga menjelaskan bahwa udang tidak berdampak negatif terhadap profil lipoprotein individu yang sehat. "Penelitian menunjukkan bahwa makan udang tidak langsung meningkatkan kadar kolesterol LDL pada orang sehat, resiko lebih tinggi justru ditemukan pada orang yang mengonsumsi banyak kuning telur," kata peneliti.

Selain kolesterol, secara spesifik kandungan nutrisi yang terdapat pada udang antara lain sebagai berikut:

Jumlah Per 100 gram

Kalori (kcal) = 99

Jumlah Lemak = 0,3 g

Kolesterol = 183 mg

Natrium = 111 mg

Kalium = 259 mg

Jumlah Karbohidrat = 0,2 g

Protein = 24 g

Oleh karenanya, menu olahan udang sangat cocok dihidangkan pada menu santapan sahur apalagi jika diolah menjadi tumis udang pedas manis.

Tertarik? Silahkan mencoba. Dan selamat menjalankan ibadah puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Video Ramadan Lebaran Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun