Mohon tunggu...
Rizky AdiFirmansyah
Rizky AdiFirmansyah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

55522120038 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Dosen Pengampu : Apollo, Prof.Dr, M.Si.AK - Pajak Internasional/Pemeriksaan Pajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Arendt Pada Fenomena Pajak International dan Kondisi Manusia

5 Juli 2024   17:30 Diperbarui: 5 Juli 2024   17:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah ajaran yang disampaikan melalui sajak lebih besar pengaruhnya dari pada disampaikan melalui prosa. Orang - orang yang punya sifat tak pernah puas, seandainya mendengar kalimat tajam yang mengancam keserakahan, apakah akan bertepuk tangan dan kagum akan ajaran itu serta langsung memusuhi uang? segera setelah kita dapat menyentuh perasaan orang lain, kita harus melanjutkan ajaran itu, bukan melalui silogisme atau kecerdasan, melainkan melalui akad yang jelas serta berbobot kita juga harus melakukanya dengan kebaikan dan rasa hormat, sebab "ada keberkahan dalam nasihat dan percakapan yang terarah pada kebaikan si pendengar". Dan, ajaran - ajaran paling manjur adalah yang mengandung akal sehat, yang memberi tahu kita mengapa harus melakukan ini atau itu, juga apa yang harus kita perbuat. Sebab beberapa orang lemah pemahamanya dan memerlukan guru untuk menjelaskan kepada mereka perihal yang baik dan yang buruk.

Mengasihi, memberi, dan menuruti nasihat yang baik adalah kebijakan besar, jika itu tidak menuntun kita pada kejujuran, setidaknya dia mendorong kita ke sana. Layaknya beberapa bagian membentuk suatu satu kesatuan yang harmonis, dan musik paling indah tercipta dari bunyi- bunyian yang sangat berbeda, begitu pula dengan orang bijak yang mengumpulkan banyak sikap, banyak ajaran, serta contoh - contoh dari banyak pengetahuan untuk memperkaya kehidupannya. Para pendahulu kita telah memberi tugas untuk menghindari tiga perkara: kebencian, iri hati, dan sikap tak menghormati. Sulit untuk menghindari iri hati, dan sikap tak menghormati, karena, apabila kita terlalu berhati- hati untuk tidak mengambil hak orang lain, sering kali kitalah yang justru diinjak - injak. Beberapa orang takut kepada orang lain karena ada kemungkinan orang pun takut pada mereka, tetapi, marilah kita mengamankan diri dari segala sisi, pujian sama berbahayanya dengan penghinaan. Ketika kita ditegur, janganlah berkata aku sudah tahu tentang ini, karena kita memang mengetahui banyak hal, tetapi kita tidak selalu memikirkanya. Itulah peran seseorang pengawas, bukan hanya mengajar tetapi juga mengingatkan kita akan tugas - tugas kita. Terkadang seseorang luput melihat hal yang berada sangat dekat denganya, mungkin dia ceroboh, atau berpura-pura tidak melihat. Kita semua tahu bahwa persahabatan adalah jalinan suci, tetapi kita tetap menodainya, dan orang yang paling gemar berbuat tak senonoh berharap bisa menjalani kehidupan yang bersih.

Nasihat yang baik adalah pemberian paling bermanfaat yang bisa kita persembahkan bagi umat manusia. Apabila kita memberikan nasihat baik kepada banyak orang, nasihat itu akan menguntungkan bagi sebagian orang. Dalam banyak cobaan, beberapa orang diantaranya pasti berhasil menjalaninya. orang yang mampu menguasai diri sendiri telah melakukan perbuatan besar, kebijaksanaan tidak memperlihatkan wujudnya dalam ajaran, melainkan dalam kehidupan, dalam keteguhan pirikiran, dan penguasaan nafsuy. Kebijaksanaan mengajarkan kita bertindak dan juga berbicara, membuat ucapan dan perbuatan kita selaras. Ibarat buah yang tersa paling lezat apabila berasal dari pohon yang kita tanam sendiri, demikianlah betapa besar kegembiraan yang bisa kita tuai dari semakin bertambanhnya perilaku baik yang kita bentuk sendiri. Salah satu pertanda kebijaknsanaan paling jelas adalah orang yang selalu menjadi dirinya sendiri. Ada orang yang berhemat dalam urusan makan sehari - hari, tetapi boros untuk bangun rumahnya, boros bagi diri sendiri, tetapi kikir bagi orang lai, pelit dirumah sendiri, tetapi royal di luar rumah. Kesenjangan ini sangat buruk, , dia berasal dari jiwa yang tidak puas dan resah, sedangkan orang bijak hidup berdasarkan aturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun