Mohon tunggu...
Rizky AdiFirmansyah
Rizky AdiFirmansyah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

55522120038 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Dosen Pengampu : Apollo, Prof.Dr, M.Si.AK - Pajak Internasional/Pemeriksaan Pajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab Pajak Berganda International

1 Mei 2024   07:24 Diperbarui: 1 Mei 2024   07:31 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CPMK 5. Pajak Berganda International (Dok. pribadi)

a. Menggelembungkan inter company cost. 

b. Membebankan biaya royalti atas pemakaian merek dagang milik induk perusahaan yang sebenarnya tidak diperlukan.

c. Memperbesar biaya bahan baku dan atau memperkecil penghasilan dari penjualan barang.

d. Memperkecil omzet penjualan melalui transaksi maklon

 

Transfer Pricing

Menurut Tsurumi dalam Gunadi ( 1997 ), dalam suatu grup perusahaan,transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan untuk pengendalianmanajemen (management control ) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup perusahaan.

 secara umum, tujuan penetapan harga transfer adalah untukmentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu samalain (Henry Simamora, 1999:273) Selain tujuan tersebut, transfer pricingterkadang digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajerdivisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengantujuan perusahaan secara keseluruhan. A transfer pricing system should satisfythree objectives: acurate performance evaluation, goal congruence, and preservation of divisional autonomy (Joshua Ronen and George McKinney, (1970:100-101).

Menurut Zain (2003:297-298), kebijakan transfer pricing multinasional bertujuan:

1.Memaksimalkan penghasilan global

2. Mengamankan posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasi pasar 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun