Program literasi anak  menjadi suatu hal yang krusial karena sangat diperlukan dalam perkembangan anak. Salah satu media yang paling sering digunakan untuk mengembangkan literasi pada anak salah satunya adalah buku. Pengembangan kemampuan literasi anak menjadi pondasi untuk optimalisasi kemampuan  menerima, mengolah, dan menyikapi informasi dalam kesehariannya.
Salah satu alternatif atau sarana yang bisa digunakan untuk menumbuhkan literasi pada anak selain melalui buku adalah dengan menggunakan game edukatif. Permainan edukatif yang dirancang dapat digunakan untuk stimulasi intelektual, termasuk meningkatkan fokus dan menyelesaikan suatu masalah bagi siswa.
Sasaran dari program literasi anak dengan permainan edukatif kali ini adalah siswa siswi kelas 1 SDN 1 Moyoketen, Tulungagung. Hal ini didasari karena kondisi literasi mereka bisa dikatakan masih rendah jika dibanding dengan yang lain, ditambah juga mereka masih masa peralihan dari jenjang TK ke jenjang Sekolah Dasar. Mereka cenderung masih ingin bermain-main saat pembelajaran berlangsung. Maka dari itu program literasi ini cocok untuk mereka, karena mereka bisa bermain sekaligus belajar.
Permainan Ular-Tangga Literasi atau Literation Snake and Ladder merupakan sarana pembelajaran sambil bermain untuk mengembangkan kemampuan kosakata yang juga bagian dari literasi awal anak usia dini, khususnya siswa-siswi kelas 1 SDN 1 Moyoketen. Program "Literation Snake and Ladder" dirancang oleh Tim Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga pada pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Bina Desa 2023 dilaksanakan di SDN 1 Moyoketen. Sekolah ini terletak di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Program ini berupa permainan edukasi kelompok yang interaktif sesuai dengan sasaran yang dituju, yaitu siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 1. Bentuk interaktif dalam permainan ini adalah adanya kerjasama antar anggota kelompok dalam berkompetisi menyelesaikan permainan ini, selain itu terdapat narasi cerita yang menarik agar mudah dipahami oleh siswa-siswi SD kelas 1. Setiap kelompok berisi 2-3 orang, memiliki peran masing-masing, yaitu 1 domba dan 2 penggembala.
Narasi cerita permainan ini berjudul "Petualangan Domba dan Penggembala", dikemas dengan konsep permainan Ular-Tangga (Snake and Ladder). Seekor domba yang hendak menuju hutan untuk mencari makanan, namun sayangnya domba itu tersesat dan kesulitan mencari makanan.Â
Seekor domba di sini berperan sebagai bidak yang melewati papan Ular-Tangga (Snake and Ladder) berisi 26 alfabet secara berurutan dari start hingga finish, selain itu setiap huruf memiliki tantangan dengan ditandai gambar ular, tantangan berupa perintah kepada anggota kelompok (domba dan penggembala) untuk menyebutkan suatu kata (benda, buah, makanan, minuman) berawalan sesuai huruf yang domba pijaki.Â
Kemudian datanglah penggembala tidak tahu darimana asalnya, niat hati penggembala ingin menolong domba mencari jalan keluar yang benar, supaya domba itu bisa sampai tujuan dan menemukan makanannya (finish). Tugas penggembala di sini adalah membantu anggota kelompok (seekor domba) untuk melempar dadu keberuntungan supaya domba bisa jalan, dan menjawab tantangan dengan tepat.
Jumlah kelompok pada siswa-siswi kelas 1 SDN 1 Moyoketen yang bermain adalah berjumlah 11 kelompok. Permainan ini dibagi menjadi 3 babak, babak pertama berjumlah 4 kelompok, babak kedua berjumlah 4 kelompok, dan babak ketiga berjumlah 3 kelompok. Setiap babak menghasilkan 1 pemenang pertama yang berhasil melewati kotak finish terlebih dahulu dan memperoleh makanan (snack).