Regulasi Dalam Konteks Global
Perdagangan internasional menyatukan orang dan bisnis dengan cara yang baru dan kompleks. Model perdagangan internasional menjadi lebih kompleks, pemerintah merasa perlu untuk menetapkan aturan yang melindungi kepentingan warganya. Tidak ada negara yang ingin menerima produk manufaktur yang berbahaya bagi warganya dan tidak ada pemerintah yang ingin melihat ekonomi mereka rusak oleh persaingan pesaing asing yang tidak jujur. Hal -hal ini mengkhawatirkan menjadi dasar dari kerja sama internasional dan perjanjian peraturan
Regulasi Terhadap Produk Impor
Setiap negara memiliki kekuatan produk yang dijual di surga. Contoh: Mainan yang diproduksi di luar negeri tetapi dijual di Amerika harus mematuhi standar keselamatan yang berlaku serta industri serupa dari negara tersebut.
.
Regulasi Terhadap Produk Ekspor
Pemerintah tertarik apakah produk perusahaan diekspor di seluruh dunia. Pemerintah pusat memperhatikan produk yang "diproduksi di Amerika" adalah produk berkualitas baik. Perusahaan -perusahaan Amerika kadang -kadang mengekspor produk mereka ke negara yang dilarang oleh negara (Amerika) untuk melakukan transaksi penjualan karena masalah keamanan. Meskipun praktik -praktik ini mungkin tidak ilegal, perusahaan bertindak bertentangan dengan etika. Pemerintah Amerika juga memperhatikan perusahaan -perusahaan Amerika untuk tidak menjual teknologi militer ke negara -negara yang bermusuhan. Hukum Amerika yang membatasi penjualan teknologi militer tertentu yang hanya disetujui oleh Kementerian Pertahanan.
Regulasi Terhadap Perilaku Bisnis Internasional
WTO, yang bertanggung jawab untuk melatih aturan untuk mengimplementasikan perdagangan internasional. Aturan ini dapat dianggap sebagai peraturan multinasional. Mengutip contoh yang, sebuah agen PBB, bekerja dengan industri farmasi untuk membuat database mengenai efek samping dari produk obat, penentuan standar kualitas dan resolusi konflik pemasaran dan manufaktur yang dapat membahayakan masyarakat. Penciptaan peraturan bilateral atau multilateral menyebabkan negosiasi panjang antara para pemimpin bisnis, pemerintah dan organisasi non -pemerintah (seperti kelompok konsumen). Interaksi ini diperlukan karena banyak pemangku kepentingan yang terlibat. Internasional yang mengubah produk formula untuk bayi, misalnya, menuntut dalam hampir tiga tahun untuk pertemuan dan negosiasi sebelum pengkodean yang tepat siap untuk dilaksanakan oleh pemerintah negara. Negara juga bekerja sama untuk menetapkan standar untuk penggunaan sumber daya global yang bukan milik negara mana pun. Dalam setiap kasus, pengetahuan pemerintah tentang masalah tidak dapat diselesaikan dengan tindakan suatu negara. Ini menghasilkan perjanjian internasional, standar dan pemahaman tentang upaya untuk menyelaraskan kegiatan komersial dan kepentingan publik.
Kesimpulan
Dalam berbisnis,perusahaan memiliki sebuah politik yang dianut untuk menjaga agar bisnisnya berjalan dengan lancar.Kegiatan bisnis yang berjalan didalam suatu perusahaan pastinya memerlukan politik untuk menjaga agar kelangsungan bisnis tersebut tetap berjalan lancar juga.Politik akan mendukung kegiatan bisnis suatu perusahaan dan akan juga berpengaruh terhadap perekonomian perusahaan.Jika politik yang diambil olh perusahaan tersebut mendukung maka bisnis akan berjalan lancar sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.Akan tetapi jika politik tersebut tidak sesuai,maka akan menimbulkan ketidakpastian dalam bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut