Mohon tunggu...
Rizky Rachmatullah
Rizky Rachmatullah Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Spesialis Keperawatan Medikal Bedah di Universitas Airlangga

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Filsafat sebagai Aksi Nyata Peran Perawat Gawat Darurat sebagai Satu Langkah di Depan dalam Mencerdaskan Anak Bangsa

22 September 2024   07:19 Diperbarui: 22 September 2024   07:35 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://hellosehat.com

Sumber: https://unair.ac.id
Sumber: https://unair.ac.id
Setiap Instansi Pendidikan, membuka program spesialis sebagai wadah dalam mendukung keilmuan keperawatan kepada rekan sejawat sebagai perawat yang mandiri, inovatif, terkemuka. Serta, pelopor dalam pengembangan caring in advance care based on innovation and leadership. Hal ini juga, tercermin pada jenjang spesialis keperawatan medikal bedah. 

Keilmuan tersebut, didapatkan melalui filsafat untuk mencari kebenaran tentang ilmu keperawatan. Sekaligus, dapat memajukan ilmu keperawatan. Eksistensi filsafat, tidak terlepas pada bidang keperawatan. Hal ini, tercermin dunia pendidikan kesehatan. Dimana, filsafat dipandang dari dua sisi antara lain (1) Filsafat pendidikan, diharapkan mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (Dosen / guru). 

Sehingga, akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola Proses Belajar Mengajar (PBM). Tak hanya itu, filsafat pendidikan akan didapatkan pengetahuan yang murni atau kemajuan pengetahuan di bidang ilmu kesehatan untuk dapat di aplikasikan. Sedangkan, (2) Filsafat Kesehatan, diharapkan mampu mengambil tindakan untuk mencari, meninjau, mengamati, dan menyelidiki setiap masalah ataupun kejadian yang terjadi di masyarakat yang termasuk dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat.

Sumber: https://ilhamteguh.com
Sumber: https://ilhamteguh.com
Filsafat merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh manusia, untuk mengerti dan memahami sesuatu dalam kontek memberi makna dan nilai yang terkandung. Filsafat merupakan suatu bidang, yang menyeluruh dan berkaitan erat dengan bidang-bidang pengalaman setiap manusia. Filsafat memiliki tujuan, untuk menyatukan hasil dari pemahaman dan ilmu tentang moral, agama, dan estetika. Hadirnya filsafat, diharapkan mendapatkan kebenaran, solusi, ataupun pencegahannya. Selain itu, dengan berfilsafat. Maka, akan membuka pikiran dengan lebih logis.

Sehingga, setiap ide dan tindakan yang diperbuat dapat lebih terarah dan bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan situasi tersebut, dengan adanya filsafat. Maka, tindakan keperawatan yang diterapkan di Rumah Sakit akan lebih terarah dan sangat bermanfaat. Serta, meminimalisir kesalahan yang terjadi dan dapat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain.  


Perawat memiliki banyak peran, yang harus di lakukan antara lain (1) Pemberi asuhan keperawatan, dimana perawat harus memperhatikan kebutuhan dasar manusia dengan memberikan pelayanan bantuan sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Selain itu, Pemberi asuhan jiwa itu mulai dari perawatan yang sederhana dan kompleks. (2) Advokat (Penasihat atau Pembela), perawat menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan dalam pengambilan persetujuan atas tindakan tindakan yang akan diberikan kepada pasien. 

Hal ini dilakukan, dalam rangka untuk melindungi dan mempertahankan hak pasien. (3) Pendidik, dalam rangka meningkatkan pengetahuan seseorang tentang gejala penyakit. Bahkan, sampai pada tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai kesehatan. (4) Koordinator, perawat dapat mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan. 

Sehingga, dapat memberikan solusi tentang kebutuhan klien terhadap pelayanan kesehatan yang akan diperoleh. (5) Kolaborator, perawat yang dilakukan ketika perawat bekerja dengan para petugas kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi, fisioterapis, dan lainnya untuk mengidentifikasi keahlian yang diperlukan kepada pasien. Hal ini ditujukan, agar tindakan perawatan kepada pasien bisa lebih terarah dan tepat. (6) Konsultan, perawat memberikan konsultasi terkait masalah atau tindakan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. 

Peran ini dilakukan, biasanya atas permintaan pasien sendiri. (7) Peneliti, perawat bertugas dalam ruang lingkup melayani pasien. Perawat juga, berperan untuk mengadakan perencanaan, bekerja sama dengan orang lain dalam melakukan penelitian yang sesuai dengan metode pemberian pelayanan kerja sama.
 

Sumber: https://hellosehat.com
Sumber: https://hellosehat.com
Secara global, kebutuhan akan layanan keperawatan gawat darurat diperkirakan akan tetap tinggi sebagaimana terlihat dari fenomena kepadatan pasien di unit gawat darurat. Tingginya permintaan layanan gawat darurat di Indonesia, dikaitkan dengan tingginya insiden kasus berat dan jumlah populasi yang besar. Beban penyakit ini, menggambarkan tingginya prevalensi kasus berat yang terkait dengan kebutuhan layanan gawat darurat yang signifikan. 

Sehingga, beban perawat IGD cukup tinggi. Dimana, Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah suatu unit di rumah sakit yang memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien selama 24 jam. Gawat darurat merupakan keadaan yang mengancam kehidupan, karena mengalami gangguan pada nafas dan sirkulasi akibat dari penyakit akut atau trauma.  Sehingga, harus mendapatkan pemeriksaan yang tepat dan cepat. 

Jika tidak dilakukan, dapat menyebabkan kematian atau kecacatan permanen pada pasien. Sehingga, dapat disimpulkan peran perawat IGD sangatlah tinggi dalam menanggulangi semua kasus gawat darurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun