Bertambah seri raut wajahmuÂ
Duplikat iras bahagia dalam berkah yang penuh
Tawa hias tangismu yang habis
Mewarnai sendi kehidupan bertumbuh meski tak rata
Menyebarkan aroma wangi penuh satu demi satu layaknya galeri
Tinggalkan sahutan keras demi satu keinginan
Senyummu terkuncup hingga terkunci bergembok
Kau buang jauh terlempar jauh terhilang jejak
Senyum lenyap tak terlihat lagi
Jatuh di lantai dingin semakin bekukan jiwa
Bersatu pada duri pilu menyayat lapis per lapis
Resapi sakit hingga timbul bangkit mengulit
Ternyata kuat raga menahan segala
Bangun sekali lagi lihat seksama sekeliling dan arah depan
Begitu banyak ranjau dan arang berapi
Pedih sepertinya susah dilalui
Keras hatimu baja jiwamu
Kakimu satu demi satu mantap tertuju
Sepenuh nafas resapi getir bergulir
Air mata terpaksa keluar sakit terukir
Berhasil hingga finish ke titik akhir
Terbuka gembok tanpa kunci
Melayang tubuh terasa ringanÂ
Tak ada lagi beban menghimpit perasaan
Tak ada batu keras menaungi buntunya fikiran
Senyummu kembali
Senyummu dirindui..Â
Wnsri.23Feb2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H