Ketika menghadapi kesulitan, cobalah terbuka tentang emosi tersebut kepada kerabat atau teman dekat, mintalah bantuan mereka dan dapatkan dukungan sosial sehingga kamu dapat secara efektif mengurangi stres dan kecemasan.
5. Menikmati aktivitas sosial
Menjaga hubungan sosial juga sangat penting. Cobalah menhhabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan merancang waktu berkualitas bersama secara rutin.
"Family time" bisa berupa sesi ngobrol, bermain dan berolahraga bersama, makan bersama, atau bahkan mengerjakan pekerjaan rumah bersama.
Baca juga: Masih Pandemi, Jaga Kesehatan Jadi Harga Mati
6. Memperhatikan "me time"
Bagi individu yang tinggal bersama keluarga besar, penting untuk menyediakan "me time" secara rutin. Penting untuk melakukan negosiasi tempat untuk keperluan pribadi, baik itu tempat tertutup maupun terbuka.
Cara ini cukup membantu untuk meredakan frustrasi dan konflik yang mungkin muncul karena berada di tempat yang sama sepanjang hari, dalam periode yang panjang.
7. Tetap "up to date"
Teruslah memperbarui informasi penting tentang Covid-19 dari sumber terpercaya seperti WHO atau Kementrian Kesehatan. Namun, tetaplah batasi paparan informasi berlebih, seperti berita. Cara itu dapat mendorong pemikiran yang seimbang dan terinformasi tentang pandemi.
8. Mengawasi penggunaan internet
Secara spesifik, kamu juga bisa menjaga diri tetap sadar dengan melakukan pengawasan penggunaan internet melalui gawai. Mengurangi paparan gawai berlebih, termasuk mematikan bunyi notifikasi gawai, menjadi metode yang cukup membantu.
Sebab terus menerus mengecek media sosial dan menerima informasi tentang pandemi bisa membawa dampak negatif terhadap kesehatan mental.
9. Mengawasi perilaku anak
Penting pula bagi orangtua untuk mengawasi dan membatasi perilaku berinternet anak, termasuk membuat aturan khusus.
Ingatlah bahwa orangtua merupakan role model bagi anak, termasuk menjadi contoh bagi mereka dalam menggunakan internet.