Dalam hal penelitian, terdapat sejumlah aturan dalam penyusunannya, seperti halnya salah satu unsur terpenting dalam penelitian yaitu yang disebut variabel penelitian. Variabel penelitian merupakan sebuah bagian yang tak dapat dipisahkan dari sebuah penelitian. Mengapa demikian? sebab fungsinya variabel ini untuk menentukan apa metode penelitian yang kamu gunakan, dan juga jalan penelitian yang akan dihadapi.
Variabel Penelitian
Sebagaimana dikutip dari Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND (2013)
Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.....Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok.
Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian ialah hal yang dapat diteliti, diukur, dan berubah-ubah akan sifatnya. Variabel bukan hanya sesuatu yang berbentuk numerikal saja, terdapat juga dalam bentuk kategori. Terkhusus para peneliti, hal ini begitu krusial untuk dimengerti, dengan memahami secara keseluruhan maka tidak akan mengalami kesulitan dalam menentukan arah penelitian yang dilalui. Dikarenakan dari hal tersebut tentu akan dapat menentukan metode pengumpulan data, analisis data, hingga memecahkan hipotesis penelitian.
Bentuk Variabel Penelitian
Mungkin selama ini sebagian dari kita hanya mengetahui variabel penelitian hanya berbentuk numerikal saja, ternyata terdapat bentuk lainnya juga ! Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami jenis dari bentuk variabel yang tepat untuk digunakan dalam penelitian.Â
1. Bentuk Numerical (Angka)
Variabel ini sebagaimana penamaannya, diklasifikasikan dalam berwujud angka. Seperti halnya angka pada umumnya, dalam menyelesaikan permasalahan tersebut seorang peneliti memerlukan analisis statistik dengan adanya penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Identik dengan adanya operasi matematika tersebut, maka tidak dapat dipisahkan dengan operasi matematika lainnya, yaitu seperti contohnya pada penelitian yang membahas persamaan, perbandingan atau bahkan regresi. Variabel numerikal ini begitu intens dalam penelitian bermetode kuantitatif, yang mana metode tersebut untuk mengukur besaran, jumlah, atau intensitas gejala tertentu.
Contoh variabel numerikal :
- Usia – Misalnya: 5 tahun, 25 tahun, 65 tahun.
- Penghasilan & Pengeluaran– Misalnya: Rp3.000.000, Rp7.500.000, Rp10.000.000.
- Jumlah Jam Belajar – Misalnya: 2 jam, 5 jam, 8 jam per hari.
- Berat Badan – Misalnya: 50 kg, 65 kg, 80 kg.
- Tinggi Badan – Misalnya: 160 cm, 175 cm, 180 cm.
- Nilai Ujian– Misalnya: 75, 85, 90.
- Jumlah Produk Terjual – Misalnya: 100 unit, 250 unit, 500 unit.
- Jumlah Penduduk  – Misalnya: 50 orang, 200 orang, 500 orang
2. Bentuk Non-Numerical
Variabel ini memiliki ciri khas dalam penggunaannya yang tidak berwujud angka, berlawanan dari variabel numerikal, variabel ini sama sekali tidak memerlukan pemecahan masalah menggunakan operasi matematika yang rumit layaknya statistik. Meskipun demikian, variabel ini bukan berarti tidak terdapat angka, hanya saja fungsi dari angka tersebut untuk sebagai kode atau untuk mengkategorikan suatu golongan ataupun pernyataan pada tingkatan tertentu. Selain itu pengkategorian pada variabel ini dapat berupa kode atau label lainnya, seperti contoh huruf (L) untuk Laki-Laki, dan (P) untuk Perempuan. Variabel ini tidak terbatas pada satu metode penelitian, namun hubungannya begitu erat dengan kedua metode penelitian, yaitu metode kuantitatif dan juga metode kualitatif.
Contoh variabel non numerikal :
- Kategori Jenis Kelamin : Laki-Laki diberikan dengan angka (1), Perempuan diberikan dengan angka (2)
- Penilaian : Sangat Puas diberikan dengan angka (5), Puas diberikan dengan angka (4), begitupun seterusnya.
- Pekerjaan : Pegawai Swasta (PS), Pegawai Negeri (PN), dan Wiraswasta (W)
- Pendidikan : SD, SMP, SMA, Sarjana.
Jenis-Jenis Variabel
Setelah mempelajari apa itu variabel dan bentuk variabel, maka selanjutnya perlu digarisbawahi kembali jenis variabel apa yang diaplikasikan pada penelitian yang dijalani. Dapat diklasifikasikan empat variabel utama yang penting untuk diketahui lebih lanjut:
1. Variabel Independent (Bebas)
Variabel independent merupakan sebuah unsur yang menjadi penyebab adanya perubahan pada unsur lainnya. Variabel ini menjadi yang terpenting dalam menunjukkan hasil dari penelitian, terkadang sebagian peneliti memanipulasi hal tersebut agar menunjukkan hasil yang diinginkan.
Contoh pada sebuah judul penelitian :
Hubungan Antara Gaya Mengajar Guru dan Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran Daring di Sekolah Menengah Atas
Pada judul tersebut, yang menjadi variabel independent ialah Gaya Mengajar Guru. Karena dalam kenyataannya, siswa dapat disiplin dalam pelaksanaan pembelajaran daring disebabkan salah satu faktor, yaitu dari Gaya Mengajar Guru itu sendiri. Gaya Mengajar Guru dianggap sebagai faktor yang berpotensi memengaruhi variabel lainnya, yaitu Kedisiplinan Siswa.Â