Mohon tunggu...
Rizki Utama
Rizki Utama Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Lewat Tulisan

Business System dan Business Process Management Professional - Alumni MM FEB Universitas Indonesia dan Teknik Industri Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Umur Panjang Perusahaan Jepang

24 Juni 2020   11:08 Diperbarui: 24 Juni 2020   13:31 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.meetup.com

"According to a report published by the Bank of Korea in 2008 that looked at 41 countries, there were 5,586 companies older than 200 years. Of these, 3,146 (56%) are in Japan, 837 (15%) in Germany, 222 (4%) in the Netherlands, and 196 (3%) in France. Of the companies with more than 100 years of history, most of them (89%) employ fewer than 300 people. A nationwide Japanese survey counted more than 21,000 companies older than 100 years as of September 30, 2009." (Kutipan dari Wikipedia)

Membaca statistik diatas mata saya langsung tertuju ke Jepang, sebagai negara dengan populasi perusahan tua terbanyak di dunia menurut informasi tersebut. Bahkan www.worldatlas.com menuliskan 9 dari 20 besar perusahaaan tertua di dunia berasal dari Jepang. Peringkat ke-1 ditempati oleh Kongo Gumi sebuah perusahaan konstruksi Jepang yang berdiri tahun 578 Masehi, "what? before 1000?". 

Meskipun perusahaan itu sudah dilikuidasi dan dibeli asetnya pada tahun 2006 oleh Takamatsu Construction Group, namun sampai tahun 2020 perusahaan ini masih memegang rekor sebagai perusahaan tertua di dunia. Karena posisi ke-2, yang juga perusahaan dari Jepang- Hotel Nishiyama Onsen Keiunkan, menurut www.worldatlas.com lahir lebih dari 100 tahun setelah Kongo Gumi berdiri yaitu tahun 705. Guinness World Records mencatat hotel itu sebagai hotel tertua di dunia.

Nishiyama Onsen Keiunkan, hotel tertua di dunia (Sumber: Wikipedia)
Nishiyama Onsen Keiunkan, hotel tertua di dunia (Sumber: Wikipedia)

Mengetahui fakta tersebut muncul pertanyaan dibenak saya, kenapa sudah ada bisnis atau kegiatan usaha di Jepang sejak lama sekali, bahkan lebih dari 1000 tahun lalu? dan kenapa banyak yang berumur panjang?

Sejarah Panjang Bangsa Jepang

Ketika mendengar kata "Jepang", pikiran kita langsung terhubung dengan beberapa hal yang menjadi ciri khas dan karakternya antara lain; samurai, loyalitas, kuat memegang tradisi, ramen, sushi, green tea, inovasi, kreativitas, kerja keras, pantang menyerah, otomotif, elektonik, ultraman, sinchan, doraemon, game consol dan banyak lagi. Ciri khas dan karakter tersebut pastinya bukan sesuatu yang muncul dalam "satu malam".

Jepang mempunyai sejarah peradaban yang sangat panjang. Dalam situsnya, www.japan-guide.com membagi sejarah bangsa Jepang menjadi 9 periode:

  1. Jepang awal ( s/d 710), yang terbagi lagi menjadi beberapa periode; Jomon (13.000SM - 300 SM), Yayoi (300 SM - 250), Kofun (250 - 538) dan Asuka (538 -710). Pengaruh Cina sangat kuat pada periode ini.
  2. Nara dan Heian (710 -1192). Pada periode ini pengaruh Cina secara bertahap "di-Jepang-kan" / "dinasionalisasi".
  3. Kamakura (1192 - 1333). Periode ini diawali dengan pengambilalihan kekuasaan oleh keluarga Minamoto telah mengalahkan klan Taira pada perang Gempei.
  4. Muromachi (1338-1573). Di masa ini terdapat dua kekaisaran, Utara dan Selatan. Banyak pertempuran terjadi antara kedua pihak tersebut selama lebih dari 50 tahun. Kekaisaran Selatan akhirnya menyerah pada tahun 1392 dan bangsa itu bersatu kembali menjadi dalam satu kekaisaran.
  5. Azuchi-Momoyama (1573 - 1603). Toyotomi Hideyoshi adalah tokoh kuat pada periode ini. Dia membuat sistem kekuasaan yang absolut di Jepang, mengusir para pedagang dari Eropa dan berusaha untuk menjajah Cina.
  6. Edo (1603-1868). Pada periode ini Tokugawa Ieyasu mendirikan pemerintahan di Edo (Tokyo).
  7. Meiji (1868 - 1912). Periode ini Diawali oleh Restorasi Meiji, yang intinya merubah sistem pemerintahan Jepang kearah lebih demokratis karena pengaruh barat. Pada periode ini pusat kekaisaran dan ibukota secara resmi dipindahkan dari Kyoto ke Tokyo.
  8. Taisho and Showa awal (1912 - 1945). Pada periode ini kekuatan politik bergeser dari oligarki ke parlemen dan partai-partai demokratik. Di masa Perang Dunia I Jepang juga bergabung dengan pasukan sekutu tetapi hanya memainkan peran kecil dalam memerangi Jerman.
  9. Pasca Perang (sejak 1945). Setelah hancur akibat bom nuklir pada Agustus 1945, Jepang menyerah dan diduduki selama tujuh tahun oleh Amerika. Jepang menjadi sekutu Amerika setelah itu, ditandai dengan perjanjian damai tahun 1952 dan berdirinya Pasukan Beladiri Jepang dua tahun kemudian. Masa tujuh tahun itulah satu-satunya masa dalam ribuan tahun peradabannya, Jepang diduduki oleh bangsa asing.

Panjangnya sejarah dan tuanya peradaban bangsa Jepang menjadi jawaban kenapa sudah ada kegiatan usaha disana sejak lebih dari 1.000 tahun lalu. Karena sejarah mencatat, dalam sebuah peradaban selalu ada kegiatan ekonomi.

Umur Panjang Perusahaan Jepang

Menurut Funabashi Haruo dalam artikelnya yang berjudul Leading the World in Longevity: Japanese Firms in Business for a Century or More, sebagian besar perusahaan tua di Jepang bergerak dalam tiga area bisnis:

  1. Kebutuhan sehari-hari, makanan pokok dan obat-obatan
  2. Usaha keluarga yang memerlukan keahlian khusus seperti pembuatan kertas, pandai besi dan pengecoran logam.
  3. Bisnis yang berhubungan dengan kebudayaan tradisional seperti pembuatan bahan dan peralatan upacara minum teh, perangkai bunga dan pertunjukan teater (Noh), ritual keagamaan dan sejenisnya.

Kemudian, masih dalam artikel yang sama Funabashi menyebutkan atribut-atribut yang menjadi sebab panjangnya umur banyak perusahaan Jepang, atribut-atribut yang dikelompokan menjadi empat bagian tersebut adalah : 

1. Visi dan Strategi: Clarity of Purpose  dan Long-Term Prespective

Clarity of Purpose, para pendiri bisnis yang bertahan dan penerusnya merumuskan prinsip-prinsip yang menjadi tujuan bisnis, kekuatan inti dan fokus utama mereka. Prinsip-prinsip tersebut dituliskan dan dilestarikan dalam kredo keluarga, dalam panduan perilaku bahkan sampai diwujudkan kedalam bentuk upacara seremonial untuk membangkitkan semangat. Inilah yang diwariskan dan dipegang erat secara turun temurun selama berabad-abad oleh pelaku bisnis di Jepang.

Atribut berikutnya adalah pendekatan manajemen berdasarkan Long-Term Perspective. Bagi pebisnis Jepang, kesejahteraan dan keberlangsungan hidup jangka panjang lebih penting ketimbang sekedar mendapatkan keuntungan atau menjadi kaya dalam waktu cepat dan singkat. Cita-cita untuk mempertahankan bisnis selama mungkin menjadi motivasi mereka, perusahaan yang berumur 100 tahun akan membuat rencana untuk 100 tahun kedepan, yang 500 tahun mencoba untuk melihat 500 tahun kedepan dan begitu seterusnya. 

2. Fokus dan Orientasi: Employee Focused, Customer-Oriented dan Community

Atribut ketiga dari bisnis yang mampu bertahan lama adalah gaya manajemen yang mengutamakan orang. Sebagian besar perusahaan tua di Jepang menganggap karyawan mereka sebagai jantung dan agen pertumbuhan bisnis, bukan sebagai bagian yang bisa diganti. Mereka mempunyai komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan keterampilan karyawannya melalui pelatihan-pelatihan internal serta selalu menggunakan pandangan jangka panjang dalam mengevaluasi dan merekrut kandidat karyawannya.  

Pemilik perusahaan merancang sistem dengan menggunakan prinsip kehati-hatian untuk mendapatkan kandidat karyawan yang tepat dan juga merumuskan prinsip tata kelola perusahaan yang memisahkan antara hak istimewa pemilik dengan otoritas operasional. Prinsip bahwa pemilik bisnis keluarga dan karyawannya harus bersatu untuk mencapai kesejahteraan juga dituangkan dalam kredo keluarga.

Customer-Oriented adalah atribut berikutnya, totalitas untuk mengutamakan kepentingan pelanggan. Sebuah bisnis, baik besar atau kecil, harus memiliki pelanggan untuk tetap eksis. Prinsip mengambil keuntungan dalam jangka pendek yang dapat membuat mereka mengabaikan pelanggan harus dihindari. 

Hubungan yang sehat dengan komunitas yang lebih besar menjadi atribut kelima dari bisnis jangka panjang dibanyak perusahaan Jepang. Ini muncul dari keinginan untuk aktif berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan bisnis.

3. Perilaku positif: Rendah Hati dan Hemat.

Sikap rendah hati pada banyak perusahaan Jepang diwujudkan dalam bentuk keinginan untuk terus berkembang, selalu berinovasi dan tidak mau terjebak pada kejayaan masa lalu. Salah satu kunci umur panjangnya adalah mengetahui apa yang harus diubah dan apa yang tidak boleh dikerjakan sebagai respon terhadap perubahan dalam masyarakat dan kebutuhan pelanggan. 

Atribut ketujuh adalah sikap hemat dan sederhana. Hemat disini bukan berati pelit, melainkan menggunakan sumber daya perusahaan dan melakukan kegiatan operasional secara efisien tanpa mengorbankan mutu produk yang dihasilkan baik barang maupun jasa. Prinsip ini sangat kuat mengakar diperusahaan Jepang serta sudah menjadi budaya. 

Maka tidak mengherankan mengapa banyak metode perbaikan proses dan pengendalian mutu yang diakui serta terbukti efektif diseluruh dunia muncul dari sini. Konsep Kaizen (continuous improvement), Just-in Time (JIT) / Lean Principles, quality management tools seperti diagram tulang ikan (Ishikawa diagram) merupakan beberapa contoh metoda yang datang dari Jepang.

4. Melestarikan Nilai-Nilai.

Tekad yang kuat untuk mempertahankan dan meneruskan prinsip dan nilai-nilai diatas menjadi atribut kedelapan dari rahasia umur panjang perusahaan Jepang. Perusahaan selalu mengamati prosedur serta rutin melakukan seremoni yang bertujuan untuk mengingat filosofi dan nilai-nilai perusahaan yang dicetuskan oleh pendiri dan para pendahulu mereka, memperingati dan merenungkan ikatan yang menyatukan karyawan dan perusahaan dalam berjuang melalui masa sulit bersama-sama dan untuk menyampaikan kenangan tersebut kepada generasi baru. Ikatan emosional yang terbentuk inilah yang pada akhirnya menjadi kekuatan perusahaan untuk terus maju dan bertahan.

Apa yang diuraikan diatas bukan hanya konsep belaka tapi mewujud dalam sikap dan perilaku setiap orang di banyak perusahaan Jepang. Penulis yang pernah bekerja disebuah perusahaan otomotif Jepang berlogo garputala pernah mengalaminya, dimana nilai-nilai tersebut bukan hanya tertuang dalam tulisan-tulisan yang dibingkai lalu dipajang pada dinding kantor atau pabrik, tapi lebih dari itu; terlihat, terdengar, terasa lalu tergerak menjalankannya. (RU)

Referensi:

  1. Leading the World in Longevity: Japanese Firms in Business for a Century or More, Funabashi Haruo, 2013.
  2. List of oldest companies
  3. The Oldest Companies Still Operating Today 
  4. History of Japan 
  5. Oldest Hotel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun