Mohon tunggu...
Putra
Putra Mohon Tunggu... Freelancer - UX Designer

Seorang UX Designer namun suka nulis banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kominfo Bakal Blokir Game Kekerasan, Berikut Tanggapan BKKBN, KPPAI, dan Psikologi Anak

27 April 2024   15:08 Diperbarui: 27 April 2024   15:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta 27 April 2024 - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana untuk memblokir game bertema kekerasan di Indonesia. 

Rencana ini diambil sebagai langkah untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh permainan yang mengandung unsur kekerasan. 

Langkah Kominfo tersebut mendapat tanggapan dari beberapa pihak terkait, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan psikolog anak.

Respons BKKBN

BKKBN mendukung penuh upaya Kominfo untuk memblokir game bertema kekerasan. Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa game bertema kekerasan dapat merusak perkembangan mental dan emosional anak-anak. 

Ia menekankan pentingnya menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.

"Kami mendukung tindakan Kominfo untuk melindungi anak-anak dari paparan konten kekerasan dalam game. Ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang sehat dan sejahtera," ujar Hasto.

Tanggapan KPAI

Ketua KPAI, Susanto, juga memberikan tanggapan positif terhadap rencana Kominfo untuk memblokir game bertema kekerasan. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan upaya KPAI untuk melindungi hak-hak anak, termasuk hak mereka untuk bermain dan belajar dalam lingkungan yang sehat.

"KPAI menyambut baik langkah Kominfo untuk melindungi anak-anak dari game yang mengandung unsur kekerasan. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan kondusif," ujar Susanto.

Pendapat Psikolog Anak

Psikolog anak, Dr. Indah Permata, menjelaskan bahwa game bertema kekerasan dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Anak yang sering terpapar konten kekerasan dalam game cenderung menunjukkan perilaku agresif dan kurang empati terhadap orang lain.

"Permainan bertema kekerasan dapat memengaruhi cara anak berpikir dan berperilaku. Anak-anak bisa menjadi lebih agresif dan kurang sensitif terhadap penderitaan orang lain. Ini tentu tidak baik bagi perkembangan mereka," jelas Dr. Indah.

Dr. Indah juga menambahkan bahwa selain memblokir game bertema kekerasan, orang tua perlu memantau aktivitas anak di dunia digital dan membimbing mereka untuk memilih konten yang sehat.

Rencana Kominfo untuk memblokir game bertema kekerasan diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi generasi muda. 

Dengan dukungan dari BKKBN, KPAI, dan para ahli, langkah ini bisa menjadi awal yang baik untuk melindungi anak-anak Indonesia dari dampak negatif game bertema kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun