Jakarta 27 April 2024 - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana untuk memblokir game bertema kekerasan di Indonesia.Â
Rencana ini diambil sebagai langkah untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh permainan yang mengandung unsur kekerasan.Â
Langkah Kominfo tersebut mendapat tanggapan dari beberapa pihak terkait, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan psikolog anak.
Respons BKKBN
BKKBN mendukung penuh upaya Kominfo untuk memblokir game bertema kekerasan. Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa game bertema kekerasan dapat merusak perkembangan mental dan emosional anak-anak.Â
Ia menekankan pentingnya menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.
"Kami mendukung tindakan Kominfo untuk melindungi anak-anak dari paparan konten kekerasan dalam game. Ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang sehat dan sejahtera," ujar Hasto.
Tanggapan KPAI
Ketua KPAI, Susanto, juga memberikan tanggapan positif terhadap rencana Kominfo untuk memblokir game bertema kekerasan. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan upaya KPAI untuk melindungi hak-hak anak, termasuk hak mereka untuk bermain dan belajar dalam lingkungan yang sehat.
"KPAI menyambut baik langkah Kominfo untuk melindungi anak-anak dari game yang mengandung unsur kekerasan. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan kondusif," ujar Susanto.
Pendapat Psikolog Anak
Psikolog anak, Dr. Indah Permata, menjelaskan bahwa game bertema kekerasan dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Anak yang sering terpapar konten kekerasan dalam game cenderung menunjukkan perilaku agresif dan kurang empati terhadap orang lain.
"Permainan bertema kekerasan dapat memengaruhi cara anak berpikir dan berperilaku. Anak-anak bisa menjadi lebih agresif dan kurang sensitif terhadap penderitaan orang lain. Ini tentu tidak baik bagi perkembangan mereka," jelas Dr. Indah.
Dr. Indah juga menambahkan bahwa selain memblokir game bertema kekerasan, orang tua perlu memantau aktivitas anak di dunia digital dan membimbing mereka untuk memilih konten yang sehat.
Rencana Kominfo untuk memblokir game bertema kekerasan diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi generasi muda.Â
Dengan dukungan dari BKKBN, KPAI, dan para ahli, langkah ini bisa menjadi awal yang baik untuk melindungi anak-anak Indonesia dari dampak negatif game bertema kekerasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H