Mohon tunggu...
Rizki Nurismarini Hadi
Rizki Nurismarini Hadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Iqra

Pekerja Media

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pemimpin Perempuan dalam Pilkada

9 September 2020   16:45 Diperbarui: 9 September 2020   17:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar dan selalu melakukan riset-riset dan riset adalah menjadi kunci untuk kita berhasil dari setiao bidang yang tengah digeluti. Namun celakanya adalah saat perempuan-perempuan mulai bermunculan ke ranah publik, saling menjatuhkan menjadi menu yang acap kali dihadirkan menjadi baik saat bagaimana perempuan saling bergandengan tangan untuk saling menguatkan dalam membentuk tatatanan kemimpian seorang perempuan  

Sangat memprihatinkan, jaman telah sedemikian maju, masih ada pemikiran yang saling menjatuhkan yang akhrinya meletakan perempuan pada manusia yang lebih mengandalakan rasa bukan logika. Pemimpin yang mempunyai paradigma berpikir seperti itu akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang hadir penuh dengan perasaan sehingga tidak melihat masalah dengan jernih dan menggunkan logika.

Ajang pilkada 2020 yang banyak menghadirkan paslon-paslon perempuan diharapkan mampu mengangkat derjat perempuan, dengan mengedepankan pemikiran yang sportif, membuka ruang berkompetisi yang sama. Membangun sebuah system pemerintahan yang cerdas yang mampu memberikan solusi dalam permasalahan-permasalahan yang dihadirkan di setiap daerah. Saatnya semua dibenahi untuk sampai pada tujuan sebenarnya dalam berbangsa dan bernegara. 

Perempuan adalah tiang negara dan  sebagai pendidik pertama anak bangasa, menjadikan sebuah generasi yang berkualitas penting untuk diberikan tempat sebagaimana mestinya. Perempuan adalah tiang negara; "baik perempuan maka akan baik negaranya" begitu pula sebaliknya. Perempuan merupakan soko guru sebuah negara. 

Bila sudah demikian, tidak ada alasan lagi untuk meminggirkan kaum perempuan. Perempuan di panggung politik di negara demokrasi berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama di samping laki-laki. 

Semoga perempuan-perempuan Indonesia selalu menjaga hati bersih, semangat hebat, santun, cerdas, bijak, lihai dan istiqomah. Saatnya kita berfikir sportif, obyektif, adil dalam hal gender, demi masyarakat kita. Saatnya perempuan untuk saling bergandengan  tangan demi kemajuan bangsa dan negera kita. Selamat menghadapi gelaran pilkada 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun